androidvodic.com

Mengapa Tragedi Halloween Itaewon Terasa Seperti Deja Vu Bagi Warga Korea Selatan? - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

News, SEOUL - Sebagai buntut dari tenggelamnya kapal feri Sewol yang menewaskan 304 orang, pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengalokasikan total 1,5 triliun won atau setara 1,06 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk mendirikan sistem komunikasi darurat baru.

Sistem itu pun resmi diluncurkan pada tahun lalu.

Namun, itu hampir tidak berfungsi seperti yang dirancang saat 'melayangnya' 156 nyawa dalam malam perayaan Halloween di Itaewon, Seoul pada 29 Oktober lalu.

Mayoritas dari mereka adalah anak muda dan tewas karena berhimpitan dalam kerumunan massa.

Baca juga: Bantuan Tertunda, Keluarga WNA yang Tewas Pesta Halloween Itaewon Pakai Sumbangan Pulangkan Jenazah

Dari kurangnya langkah-langkah keamanan yang tepat sebelum tragedi hingga tanggapan pihak berwenang yang mengecewakan, banyak orang Korea terutama generasi muda yang tidak bingung untuk bertanya 'Apakah negara ini tidak belajar dari tragedi Sewol?'.

"Apa yang saya katakan mungkin terdengar kasar, setelah (tragedi) Sewol, seharusnya ini 'tidak akan pernah terjadi lagi'."

"Namun bahkan setelah 11 panggilan darurat dari Itaewon, tragedi pun terjadi lagi. Saya sangat berharap pihak berwenang berhati-hati dan bertanggung jawab serta menjaga keamanan penduduk," tulis seorang komentator di postingan Instagram The Korea Herald terkait dengan langkah-langkah keamanan yang diluncurkan setelah tragedi Itaewon.

11 panggilan darurat tersebut mengacu pada panggilan yang dilakukan orang-orang yang sedang berada di Itaewon pada malam naas itu kepada kepolisian setempat.

Penelepon secara khusus memperingatkan bahwa akan ada orang-orang yang cedera bahkan tewas jika polisi tidak segera mengatur kerumunan yang ada di sana.

Ditemukan bahwa total 79 panggilan dilakukan ke 112 pusat darurat, sejak jam 6 sore hingga 10 malam waktu setempat.

Sedangkan sebagian besar pasukan polisi tetap terikat untuk menjaga pada rapat umum politik yang diadakan di dekatnya.

Baca juga: Ini Makna MendaIam Itaewon bagi Warga Asing

Dikutip dari laman www.koreaherald.com, Sabtu (5/11/2022), pemerintah Korsel telah mengamanatkan inspeksi keselamatan terkait festival itu, kereta bawah tanah yang ramai dan tempat-tempat lainnya.

Selain itu, pemerintah juga mengaku akan memperkenalkan pelatihan CPR untuk siswa dan mempelajari cara-cara ilmiah demi meningkatkan manajemen kerumunan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat