androidvodic.com

China Longgarkan Pembatasan Covid-19, Aktivitas Jual-Beli dan Sekolah Kembali Berdenyut - News

Laporan Wartawan News  Namira Yunia Lestanti

News, BEIJING – Setelah mendapat tekanan keras dari rakyatnya, Pemerintah China akhirnya mengumumkan pelonggaran kebijakan nol Covid dengan membuka penguncian wilayah di sejumlah distrik.

Langkah ini mereka ambil setelah jutaan warga di beberapa kota besar China melakukan aksi protes untuk menentang aturan lockdown.

Meski kasus infeksi baru masih mencatatkan lonjakan, namun demi meredam aksi demonstrasi yang kian memanas sejak akhir pekan lalu.

Mendorong pemerintah pusat untuk mencabut kebijakan lockdown wilayahnya di beberapa kota.

Dengan kebijakan baru tersebut kini aktivitas bisnis, pertokoan termasuk restoran dan bioskop yang sempat tutup kini perlahan dibuka, tak hanya itu aktivitas belajar mengajar secara tatap muka juga kembali beroperasi .

“Negara ini menghadapi situasi baru dan tugas baru dalam pencegahan dan pengendalian epidemi karena patogenisitas virus Omicron melemah, lebih banyak orang divaksinasi dan pengalaman dalam mengendalikan virus bertambah," kata Wakil Perdana Menteri China, Sun Chunlan.

Presiden Xi Jinping juga turut mengendorkan aturan karantina bagi pasien Covid-19 di Beijing, dimana orang yang terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah masing – masing tanpa harus dibawa ke pusat karantina.

Baca juga: Aktivitas Manufaktur Asia Merosot Terseret Lockdown Covid-19 di China

Kebijakan serupa juga diterapkan pemerintah di Kota Chongqing yang terletak di Barat Daya China.

Menurut laporan Reuters kini warga yang terindikasi terkena Covid wilayah tersebut dapat melakukan karantina di rumah.

Baca juga: Protes Lockdown dan Nol Covid di China, Demonstran Bawa Kertas Putih untuk Sindir Pemerintah

Aturan ini berbanding terbalik dengan kebijakan di awal tahun lalu, ketika seluruh distrik harus memberlakukan lockdown selama berminggu-minggu, apabila ada salah satu warganya yang terinfeksi Covid-19.

Meski kebijakan tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan di semua wilayah, namun kabar pelonggaran ini menjadi angin segar bagi jutaan masyarakat China yang telah frustasi akibat pembatasan wilayah yang telah diberlakukan otoritas Xi Jinping selama tiga tahun terakhir.

Baca juga: Redam Amukan Massa, Presiden China Umumkan Pelonggaran Lockdown Covid-19 di Urumqi

Hingga membuat aktivitas ekonomi domestik dan rantai pasokan manufaktur terganggu, bahkan kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva memproyeksikan apabila perkiraan pertumbuhan China susut drastis di sepanjang 2022.

Pelonggaran ini akan dilakukan bersamaan optimalisasi lebih lanjut terkait kebijakan tes Covid-19 massal.

Dengan aturan baru tersebut masyarakat berharap agar pelonggaran ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi sehingga dapat pulih dan meningkat secara perlahan pada tahun 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat