6 Fakta Pulau Natal Milik Australia: Lebih Dekat dengan Jawa, Mayoritas Penduduk Muslim - News
News - Berikut enam fakta tentang Pulau Natal (Christmas Island) yang berada di Samudra Hindia.
Pulau Natal merupakan bagian teritorial Australia di Samudra Hindia bersama Pulau Cocos.
Berikut 6 fakta terkait Pulau Natal :
1. Pulau Natal Dekat dengan Pulau Jawa
![Pulau Natal (Christmas Island), pulau bagian Australia yang berlokasi dekat dengan Pulau Jawa, Indonesia.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pulau-natal-christmas-island-2021.jpg)
Meskipun Pulau Natal adalah bagian dari Australia, lokasinya lebih dekat dengan Indonesia.
Dikutip dari unkris.ac.id, Pulau Natal terletak 2.600 km (1.600 mil) dari arah barat laut Kota Perth, Australia Barat.
Sedangkan jarak Pulau Natal dengan Jakarta, Indonesia adalah 500 km (310 mil).
Sementara itu jaraknya dengan Pulau Cocos (Keeling) adalah 975 km (606 mil).
Baca juga: Begini Cara Pengungsi Ukraina Habiskan Perayaan Natal di Inggris
2. Pulau Natal Lebih Kecil dari Kota Bandung
Pulau Natal memiliki luas 135 kilometer persegi.
Lebih kecil dari Kota Bandung, Jawa Barat yang memiliki luas wilayah 167,31 kilometer.
Pulau Natal terdiri dari satu pulau saja.
3. Zona Waktu Pulau Natal sama dengan WIB
Sementara itu zona waktu Pulau Natal sama dengan Waktu Indonesia Barat (WIB) yaitu UTC+7.
Terkini Lainnya
Enam fakta tentang Pulau Natal (Christmas Island) yang berada di Samudra Hindia. Mulai dari dekat dengan Jawa hingga Islam jadi agama mayoritas.
BERITA REKOMENDASI
Cara Cetak Bukti Penerimaan PPDB Jatim Tahap 5, Akses ppdbjatim.net
Cara Cek Pengumuman PPDB Jatim Tahap 5, Akses ppdbjatim.net
BERITA TERKINI
berita POPULER
Cerita Warga Gaza Eks Tawanan Israel: Kami Disiksa, Ditelanjangi, Tentara Wanita Injak Kepala Kami
Kelompok HAM: Israel Gunakan Air sebagai Senjata Perang, Sumur dan Tempat Desalinasi Dihancurkan
Pemilu Prancis: Tak Terduga, Partai Kiri Menang Besar di Putaran Kedua
Jamaah Islamiyah bubar, eks pemimpinnya janji tinggalkan 'jalan kekerasan' - Apa motif di belakangnya dan benarkah JI memilih 'mengubah citra' agar diterima masyarakat?
Mahfud: KPU Kini Tak Layak Jadi Penyelenggara Pilkada