androidvodic.com

Teheran Eksekusi Warga Negara Inggris-Iran Alireza Akbari, Pernah Jabat Wakil Menteri Pertahanan - News

News - Iran mengeksekusi warga negara Inggris-Iran Alireza Akbari, lapor kantor berita yudisial negara itu.

Sebelumnya, Teheran menjatuhkan hukuman mati atas tuduhan mata-mata untuk Inggris terhadap Akbari.

"Alireza Akbari, yang dijatuhi hukuman mati atas tuduhan korupsi di bumi dan tindakan ekstensif terhadap keamanan internal dan eksternal negara melalui spionase untuk dinas intelijen pemerintah Inggris," lapor kantor berita Mizan.

Dikutip The Guardian, seperti diketahui, Akbari pernah menjabat wakil menteri pertahanan Iran.

Inggris menggambarkan hukuman mati itu bermotivasi politik.

Baca juga: Eks Penasihat Menteri Pertahanan Iran Divonis Hukuman Mati, Dituduh Jadi Mata-mata Inggris

Dalam rekaman audio yang disiarkan oleh BBC Persia pada Rabu (11/1/2023), Akbari mengatakan dia telah mengakui kejahatan yang tidak dia lakukan setelah penyiksaan yang ekstensif.

Media pemerintah Iran menyiarkan video yang menunjukkan Akbari berperan dalam pembunuhan ilmuwan nuklir top Iran, Mohsen Fakhrizadeh pada 2020.

Ilmuwan nuklir itu tewas di luar Teheran.

Pihak berwenang saat ini menuduh Israel berada di balik pembunuhan Mohsen.

Dalam video tersebut, Akbari tidak mengaku terlibat dalam pembunuhan itu.

Namun, Akbari mengatakan seorang agen Inggris telah meminta informasi tentang Fakhrizadeh.

Baca juga: Iran Klaim Mantan Pejabat Ikut Andil dalam Kematian Ilmuwan Nuklir Mohsen Fakhrizadeh

Foto yang disediakan oleh situs web resmi Pemimpin Tertinggi Iran pada 27 November 2020, menunjukkan ilmuwan Iran Mohsen Fakhrizadeh pada 23 Januari 2019. Iran mengatakan Mohsen Fakhrizadeh, salah satu ilmuwan nuklir paling terkemuka, tewas dalam serangan terhadap mobilnya di luar Teheran yang dituduh musuh bebuyutan Israel berada di belakang dan bersumpah akan membalasnya.
Foto yang disediakan oleh situs web resmi Pemimpin Tertinggi Iran pada 27 November 2020, menunjukkan ilmuwan Iran Mohsen Fakhrizadeh pada 23 Januari 2019. Iran mengatakan Mohsen Fakhrizadeh, salah satu ilmuwan nuklir paling terkemuka, tewas dalam serangan terhadap mobilnya di luar Teheran yang dituduh musuh bebuyutan Israel berada di belakang dan bersumpah akan membalasnya. (KHAMENEI.IR / AFP)

Media pemerintah Iran sering menyiarkan pengakuan tersangka dalam kasus-kasus yang bermuatan politik.

Huhungan London-Teheran memburuk

Hubungan antara London dan Teheran telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir.

Hal itu tak lepas dari upaya untuk menghidupkan kembali pakta nuklir 2015, yang melibatkan Inggris, terhenti.

Inggris juga mengkritik tindakan kekerasan Republik Islam terhadap protes anti-pemerintah.

Seperti diketahui, protes di Iran pecah, dipicu oleh kematian seorang wanita muda Iran-Kurdi dalam tahanan pada bulan September.

Baca juga: Beri Bantuan Militer ke Rusia, Belarusia dan Iran Kena Perluasan Sanksi Uni Eropa

Gambar selebaran tak bertanggal yang disediakan oleh kantor berita Khabar Online menunjukkan, mantan wakil menteri pertahanan Iran, berkebangsaan Inggris-Iran Alireza Akbari, selama wawancara di Teheran. Iran telah menjatuhkan hukuman mati kepada Akbari setelah keyakinannya sebagai mata-mata untuk dinas intelijen Inggris, kantor berita yudisial republik Islam melaporkan 11 Januari 2023.
Gambar selebaran tak bertanggal yang disediakan oleh kantor berita Khabar Online menunjukkan, mantan wakil menteri pertahanan Iran, berkebangsaan Inggris-Iran Alireza Akbari, selama wawancara di Teheran. Iran telah menjatuhkan hukuman mati kepada Akbari setelah keyakinannya sebagai mata-mata untuk dinas intelijen Inggris, kantor berita yudisial republik Islam melaporkan 11 Januari 2023. (Khabar Online / AFP)

Dilansir Al Jazeera, Kementerian intelijen Iran mengatakan Akbari adalah "salah satu agen paling penting dari dinas intelijen Inggris di Iran".

(News/Andari Wulan Nugrahani)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat