Ukraina Ubah Strategi Perang, Diam–diam Kirim 100 Bala Tentara ke AS - News
Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti
News, KIEV – Di tengah memanasnya situasi perang, pemerintah Ukraina dilaporkan mengirim 100 pasukan militer ke negara bagian Oklahoma, Amerika Serikat untuk melakukan latihan peluncuran rudal Patriot.
Menurut informasi yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan AS Kolonel Curtis King, meluncurnya pasukan Kiev ke negaranya dimaksudkan untuk mengikuti pelatihan senjata di Sekolah Artileri Pertahanan Udara Angkatan Darat AS.
Meski King tidak mengungkapkan berapa banyak personel Ukraina yang tiba di Oklahoma pada Senin (16/1/2023) kemarin, namun menurut kabar yang beredar pasukan yang dikirim Kiev mencapai 90 hingga 100 orang.
Baca juga: Korea Utara Bantah Memasok Senjata ke Rusia, Berbalik Kecam AS yang Kirim Rudal Patriot ke Ukraina
Dikirimnya pasukan ini bukan tanpa alasan, selama setahun terakhir Ukraina telah berulang kali meminta AS untuk mengirimkan paket rudal patriot. Namun pemberian rudal ini baru dapat direalisasikan Amerika, setelah Ukraina mengalami kekalahan besar lantaran sebagian negaranya hancur di hujani serangan Rusia, hingga menewaskan 40 orang di Kota Dnipro.
Khawatir ancaman ini kian membuat jutaan nyawa warga Ukraina makin terancam, pada akhir pekan lalu AS akhirnya menyetujui untuk memberikan senjata Patriot serta pelatihan untuk membantu melumpuhkan serangan udara Rusia.
“Program ini dimaksudkan untuk mempersiapkan pasukan Kyiv dengan lebih baik untuk melakukan serangan terhadap Rusia, atau melawan serangannya,” menurut Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal seperti yang dikutip dari The Hill.
Dibuat oleh Raytheon, MIM-104 Patriot merupakan sistem rudal yang dikembangkan untuk mencegat pesawat terbang tinggi. Seiring berjalannya waktu Patriot dimodifikasi agar dapat melakukan serangan terhadap rudal balistik taktis dan melawan rudal Irak Scud buatan Rusia dalam Perang Teluk pertama.
Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengklaim bahwa sistem pertahanan udara Patriot radarnya dapat melacak hingga 50 target dan dapat mengunci lima target sekaligus.
Sementara untuk daya jelajah rudal ini mampu melesat dengan jarak antara 15 hingga 22 kilometer di ketinggian dua kilometer. Berbeda dari rudal pada umumnya, Patriot dapat memberikan perintah tembak di situasi darurat tanpa menunggu konfirmasi dari pusat komando.
Baca juga: AS akan Kirim Sistem Rudal Patriot ke Ukraina, Termasuk Peluru Artileri, Roket dan Amunisi Tank
Sayangnya rudal ini dibandrol dengan harga yang cukup fantastis, kelompok riset persenjataan AS-RAND melaporkan satu sistem pertahanan Patriot bisa dibandrol dengan harga 4,6 miliar euro. Karena biayanya sangat mahal, sejumlah negara NATO sepakat membeli unit sistem pertahanan udara Patriot dengan patungan.
Selain Amerika sederet negara ini diketahui telah memiliki rudal patriot diantaranya Polandia, Belanda, Jerman, Yunani, Spanyol, Rumania, Swedia, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Israel, Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Qatar.
Terkini Lainnya
Konflik Rusia Vs Ukraina
Di tengah memanasnya situasi perang, pemerintah Ukraina dilaporkan mengirim 100 pasukan militer ke negara bagian Oklahoma
Pakar Sebut Israel Ada di Tangan Hizbullah, Serangan Berhenti jika Israel Setujui Gencatan Senjata
BERITA REKOMENDASI
Howitzer Msta-S Pembunuh Tank Abrams Ukraina Berikutnya
BERITA TERKINI
berita POPULER
Ganjar Pranowo dan Basuki Tjahaja Purnama Jadi Ketua DPP PDIP Sampai 2025
Hamas Kemukakan Ide Baru untuk Akhiri Perang: Jaminan Internasional hingga Penarikan Bertahap IDF
Gertak Barat, Putin: Kami Siap Perang Jika NATO Senggol Kawasan Perbatasan
17.300 Hektar Lahan di Israel Utara Hangus Kena Rudal Hizbullah sejak Oktober 2023
Jejak Karir Keir Starmer, Mantan Pengacara yang jadi PM Inggris 2024 Lengserkan Posisi Rishi Sunak