androidvodic.com

11 Pekerja Tewas akibat Ledakan di Tambang Batu Bara Kolombia, 10 Lainnya Masih Terjebak - News

News - Sejumlah 11 orang meninggal dunia dalam ledakan tambang batu bara di Kotamadya Sutatausa, Cundinamarca, Kolombia.

Gubernur Departemen Cundinamarca, Nicolas Garcia mengatakan, petugas penyelamat berhasil menyelamatkan 10 penambang lainnya yang terjebak di bawah tanah.

Insiden ini terjadi di 74 Km (46 mil) utara dari Ibu Kota Bogota.

Ledakan diduga terjadi karena akumulasi gas yang meledak setelah alat pekerja menimbulkan percikan api, menurut keterangan Gubernur pada wartawan, Rabu (15/3/2023).

Ledakan itu terjadi pada Selasa (14/3/2023) malam di serangkaian tambang legal yang saling terhubung.

“Orang-orang terjebak antara 700 dan 900 meter (2.300 dan 3.000 kaki) di bawah tanah," kata Garcia kepada wartawan, dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: Angkatan Laut Kolombia Temukan 2 Jasad di Kapal Selam Bermuatan 2,6 Ton Kokain

Dua orang telah diselamatkan dan tujuh melarikan diri tanpa bantuan.

Dalam gambar dari liputan media lokal, petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat lainnya terlihat di pintu masuk tambang.

Selain itu, terlihat beberapa kerabat menunggu informasi tentang korban yang terjebak di dalam tambang.

Gubernur mengatakan, lebih dari 100 petugas penyelamat bekerja untuk membebaskan para penambang yang terperangkap.

“Setiap menit yang berlalu berarti berkurangnya oksigen,” ujarnya.

Tim penyelamat datang ke lokasi tambang batu bara di Provinsi Cundinamarca, Kolombia, yang meledak pada Selasa (14/3/2023) malam. Sepuluh orang masih terjebak di dalam tambang dan 11 lainnya meninggal dunia.
Tim penyelamat datang ke lokasi tambang batu bara di Provinsi Cundinamarca, Kolombia, yang meledak pada Selasa (14/3/2023) malam. Sepuluh orang masih terjebak di dalam tambang dan 11 lainnya meninggal dunia. (Gubernur Cundinamarca/Nicolás García Bustos)

Baca juga: 2 Orang Tewas, 6 Luka-luka, dan 53 Orang Terjebak di Tambang Batu Bara Mongolia

Seorang pekerja tambang yang selamat, Survivor Joselito Rodriguez (33), menceritakan pengalamannya kepada kantor berita AFP melalui telepon.

"Saya merasakan gemetar saat bekerja dan kemudian, saya merasa tercekik, dan tidak dapat melihat apa pun," katanya.

“Kami bersyukur dapat keluar dengan selamat, tetapi yang lain meninggal,” katanya setelah meninggalkan rumah sakit untuk menerima perawatan paru-parunya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat