androidvodic.com

Zelenskyy Menyesal Lama Tak Menyapa Xi Jinping, Kini Undang Presiden China Berkunjung ke Ukraina - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

News, KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dilaporkan menyesali fakta bahwa dirinya sama sekali belum melakukan pembicaraan secara langsung dengan Presiden China Xi Jinping.

Ini terjadi sejak serangan militer Rusia terhadap negaranya dimulai pada tahun lalu.

Kini Zelenskyy mengaku ingin memperbaiki situasi tersebut.

"Kami siap untuk melihatnya (Xi Jinping) di sini. Saya ingin berbicara dengannya. Saya melakukan kontak dengannya sebelum perang skala penuh. Namun selama tahun ini, lebih dari satu tahun, saya tidak melakukannya," kata Zelensky dalam wawancara dengan The Associated Press yang diterbitkan pada Rabu kemarin.

Baca juga: Rusia: Tak Ada Solusi Diplomatik untuk Selesaikan Konflik Ukraina, Hanya Ada Solusi Militer

Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (30/3/2023), China pada bulan lalu meluncurkan road map yang berisi 12 poin untuk mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina.

Negara di Asia Timur itu pun menyerukan gencatan senjata dan meminta kerja sama menuju 'arsitektur keamanan Eropa yang berkelanjutan' daripada menjatuhkan sanksi dan menerapkan 'tekanan maksimum' untuk memaksakan solusi.

China telah mencoba untuk memainkan 'peran konstruktif' dalam krisis tersebut, menolak tekanan Amerika Serikat (AS) untuk turut mengutuk Rusia dan bergabung dalam sanksi anti Rusia bersama negara Barat.

Di sisi lain, pejabat AS telah menolak proposal China sebagai tawaran yang dianggap hanya akan membantu Rusia.

Zelenskyy telah menjadi tuan rumah parade politisi Barat di Ukraina, termasuk Presiden AS Joe Biden dan tiga Perdana Menteri Inggris beda generasi.

Mantan Komedian Ukraina itu mengatakan pada bulan lalu bahwa ia terbuka untuk rencana perdamaian China, namun ia hanya menerima kesepakatan yang mendorong Rusia untuk menarik semua pasukannya keluar dari wilayah Ukraina.

Baca juga: Zelenskyy: Ukraina Tidak Siap untuk Aksi Ofensif

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan pada Rabu kemarin bahwa ia tidak memiliki informasi apakah rezim Zelenskyy benar-benar mengundang Xi ke Ukraina.

Mao juga tidak bisa memastikan apakah Xi akan menerima tawaran seperti itu.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menjadi tuan rumah kunjungan kenegaraan Xi pada awal bulan ini di Moskwa Rusia.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada pekan lalu pun menyebut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) itu 'sangat meresahkan'.

Pejabat AS pun telah menyebut bahwa China saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan senjata ke Rusia.

Namun langkah seperti itu tentu akan memiliki 'konsekuensi'.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat