androidvodic.com

Rusia Kecam Pers Jerman soal Artikel Bunuh Vladimir Putin Bisa Akhiri Perang di Ukraina - News

News - Rusia mengecam pers Jerman, Die Welt, yang menerbitkan hasil wawancara dengan kolumnis Amerika Serikat (AS), Fred Kaplan, yang mengatakan skenario membunuh Presiden Vladimir Putin dapat mengakhiri perang di Ukraina.

Duta Besar Rusia untuk Berlin, Sergey Nechaev, mengecam media Die Welt yang dianggap mengobarkan semangat anti-Rusia.

"Die Welt telah mengabaikan 'seruan de facto untuk pembunuhan ini', yang tidak dihapus dan tidak dikomentari. Bahkan, menggunakannya sebagai tajuk utama di artikel itu," tulis Sergey Nechaev dalam sebuah postingan di akun Telegram Kedutaan Rusia di Berlin, Senin (17/4/2023).

Sergey Nechaev rupanya merujuk ke akun Twitter Die Welt, yang menggunakan kutipan "membunuh" untuk menarik perhatian pada wawancara dengan Fred Kaplan di media sosialnya.

“Sangat disayangkan, beberapa media Jerman terus melewati batas dan mencapai titik terendah,” kata duta besar tersebut.

“Walaupun ini keterlaluan, ini tidak lagi mengejutkan,” lanjutnya.

Baca juga: Antisipasi Ancaman Rusia, Finlandia Bangun Pagar Pertahanan

Kolumnis AS: Skenario Akhiri Perang di Ukraina, Bunuh Presiden Rusia

Kolumnis AS dan pakar perang nuklir, Fred Kaplan membuat pernyataan itu sebagai tanggapan atas pertanyaan Die Welt tentang skenario paling masuk akal untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina, yang kini telah berlangsung selama lebih dari setahun.

“Cara termudah untuk mengakhiri ini adalah seseorang membunuh Putin,” kata Fred Kaplan.

“Pemimpin baru kemudian dapat berkuasa, yang akan menyatakan operasi militer Rusia di Ukraina sebagai kebodohan dan mendapatkan dukungan dari elit Rusia untuk mengakhiri perang," lanjutnya, dikutip dari RT.

Wartawan dan ilmuwan politik Amerika itu mengatakan, dia tidak percaya Rusia akan menang.

Ia juga mengatakan kemungkinan lainnya adalah perang ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun.

Kemudian, katanya, perang berpotensi berakhir dengan kesepakatan yang akan melibatkan AS dan China sebagai "penjamin".

Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin (President of Russia)

Baca juga: Kapal Rusia Mondar-mandir di Laut Utara, Diduga Rencanakan Sabotase

Fred Kaplan: Ukraina Bergantung pada AS

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat