androidvodic.com

Buka Kembali Kedutaan, Arab Saudi dan Suriah Normalisasi Hubungan Diplomatik - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

News, RIYADH - Suriah dan Arab Saudi sepakat menormalisasi hubungan diplomatik kedua negara setelah putus nyaris selama 10 tahun ditandai dengan pembukaan kedutaan besar di kedua negara.

Langkah tersebut menandai pemulihan antara Arab Saudi dan mantan musuhnya, setelah Kerajaan Teluk itu juga memulihkan diplomasi dengan Iran berdasarkan kesepakatan yang ditengahi oleh China.

Menurut Russia Today, Kamis (11/5/2023), Kementerian Luar Negeri Suriah mengkonfirmasi keputusan tersebut dalam sebuah pernyataan pada Selasa lalu.

Menurut Suriah, diplomasi yang diperbaharui akan memperkuat 'hubungan bilateral antara negara-negara Arab untuk melayani tindakan bersama Arab'.

"Berdasarkan ikatan yang dalam dan afiliasi bersama rakyat Republik Arab Suriah dan Kerajaan Arab Saudi, serta perwujudan aspirasi rakyat kedua negara, Republik Arab Suriah memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan misi diplomatiknya di Kerajaan Arab Saudi," kata kementerian itu.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga mengeluarkan pemberitahuan serupa pada Selasa lalu dan menekankan 'ikatan persaudaraan yang menyatukan rakyat Kerajaan Arab Saudi dan Republik Arab Suriah'.

Meskipun tidak ada negara yang menentukan kapan mereka akan membuka kembali kedutaan masing-masing, Arab Saudi menambahkan bahwa langkah tersebut akan 'meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan'.

Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Suriah pada 2012, tidak lama setelah perang Suriah dimulai.

Arab Saudi memasok senjata dan perlengkapan bernilai jutaan dolar untuk faksi pemberontak jihadis yang berusaha menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Baca juga: Apa Dampak Normalisasi Arab bagi Rakyat Suriah?

Pejabat Arab Saudi termasuk yang pertama mengutuk penanganan Assad terhadap protes anti pemerintah pada saat itu, kemudian menutup Kedutaan Saudi di Suriah dan mengusir Duta Besar Suriah dari Arab Saudi.

Namun, menyusul kesepakatan normalisasi antara Arab Saudi dan Iran yang dimediasi oleh China pada Maret lalu, kawasan tersebut telah melihat upaya baru untuk memperbaiki hubungan antara mantan musuh.

Baca juga: Gedung Putih Tegaskan Tidak akan Menormalisasi Hubungan dengan Suriah

Selain Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) juga menyuarakan keinginannya untuk meningkatkan hubungan dengan Suriah.

Iran dan Arab Saudi juga telah mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri konflik di Yaman yang telah berkecamuk sejak 2015 dan menimbulkan korban jiwa warga sipil Yaman.

Hari Minggu lalu, Liga Arab yang beranggotakan 22 orang setuju untuk mencabut penangguhan 12 tahun Suriah dari organisasi tersebut, ini merupakan satu langkah menuju rekonsiliasi.

Baca juga: KTT Suriah di Rusia Pulihkan Pamor Bashar Assad?

Keputusan itu menyusul pertemuan tingkat tinggi di Amman, ibu kota Yordania antara Suriah, Arab Saudi, Yordania, Mesir dan Irak.

Semua pihak tidak hanya sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam memerangi terorisme saja.

Namun juga berjanji untuk 'mendukung Suriah serta lembaga-lembaganya dalam membangun kendali atas semua wilayahnya dan menegakkan hukum'.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat