Turki Bersiap Gelar Pilpres Putaran Kedua, Belum Ada Kandidat yang Raih Suara Lebih dari 50 Persen - News
News - Pemilihan presiden Turki nampaknya berlanjut ke putaran kedua karena hasil perhitungan awal menunjukkan tidak ada kandidat yang mendapat suara mayoritas untuk memenangkan pemilu.
Mengutip CNN.com, kantor berita pemerintah Anadolu melaporkan hasil suara berdasarkan 97,95 persen suara yang masuk.
Hasil awal menunjukkan Presiden petahana Recep Tayyip Erdogan memiliki 49,34 persen suara.
Sementara lawan utamanya, Kemal Kilicdaroglu meraih 44,99 persen suara.
Erdogan masih yakin akan mendapatkan lebih dari 50 persen suara sementara Kilicdaroglu menyambut adanya putaran kedua.
Pernyataan Erdogan
Baca juga: Erdogan dan Kilicdaroglu Bersaing Ketat Perebutkan Kursi Kepresidenan Turki 2023
Masih mengutip CNN.com, Erdogan mengklaim bahwa keunggulannya dalam pemilihan akan "semakin meningkat" saat suara akhir dihitung.
“Kami sudah unggul dari pesaing terdekat kami dengan 2,6 juta suara."
"Saya yakin perbedaan ini akan semakin meningkat dengan hasil akhir," katanya kepada para pendukung di markas Partai AK di Ankara.
Pada Senin (15/5/2023) pagi, Erdogan mengatakan belum tahu apakah pemilihan presiden berakhir di putaran pertama, tetapi mengatakan dia tetap yakin untuk menghindari putaran kedua.
“Kami percaya kami akan menyelesaikan putaran ini dengan lebih dari 50% suara,” katanya.
Pernyataan Kilicdaroglu
Pemimpin oposisi Turki Kemal Kilicdaroglu mengatakan dia akan menyambut pemilihan putaran kedua.
Hasil awal pemungutan suara pada hari Minggu menunjukkan baik dirinya maupun Erdogan belum mendapat suara mayoritas yang dibutuhkan untuk menang.
Terkini Lainnya
Presiden Turki Erdogan menghadapi tantangan terbesar dalam dua dekade kekuasaannya. Hasil perhitungan mengharuskannya bersiap untuk putararan kedua.
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Forbes: Perang Besar akan Pecah di Timur Tengah, Israel Vs Iran-Hizbullah, Rusia Bakal Terlibat
AS, Israel, dan UEA Gelar Pertemuan Rahasia, Membahas Rencana 'Hari Berikutnya' untuk Gaza
Ratusan Demonstran Yahudi Geruduk Capitol Hill, Desak Netanyahu Angkat Kaki dari AS
Pansel Bakal Libatkan PPATK hingga BIN Cek Rekam Jejak Capim-Calon Dewas KPK
Konferensi AIDS PBB di München: AIDS Belum Bisa Diberantas Tahun 2030 Seperti yang Direncanakan