Korea Utara Pastikan akan Segera Luncurkan Satelit Pengintai Militer Pertamanya - News
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
News, SEOUL – Korea Utara berencana untuk segera menempatkan satelit pengintai militer pertamanya ke orbit dan berjanji akan meningkatkan kemampuan pengawasan militernya.
"Satelit pengintai militer kami pasti akan ditempatkan dengan benar di orbit luar angkasa dalam waktu dekat dan memulai misinya," kata Kim Yo Jong, saudara perempuan dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, roket yang akan membawa satelit pengintai militer Korea Utara ke orbit dipastikan gagal meluncur dan jatuh ke laut.
Baca juga: Pemerintah Korea Selatan dan Jepang Deteksi Peluncuran Misil Korea Utara, KBRI Imbau WNI Waspada
"Roket pembawa 'Chollima-1' jatuh ke Laut Korea setelah kehilangan daya dorong akibat start abnormal dari mesin tahap kedua setelah pemisahan tahap pertama selama penerbangan normal," lapor kantor berita pemerintah Korea Utara KCNA dalam sebuah pernyataan, Rabu (31/5/2023).
KCNA menambahkan kegagalan peluncuran roket itu juga disebabkan oleh rendahnya keandalan dan stabilitas sistem mesin tipe baru yang diterapkan pada roket pembawa serta karakter bahan bakar yang digunakan tidak stabil.
Beberapa saat setelah roket itu hancur dan jatuh ke laut, pasukan Angkatan Laut Korea Selatan langsung mengevakuasi puing-puing roket tersebut dengan tujuan dapat mempelajari sistem yang telah digunakan.
"Bagian yang kami temukan tampaknya adalah roket tahap kedua," ujar Lee Jong-sup, Menteri Pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, Kamis (1/6/2023).
Sebelumnya, Pyongyang telah mengatakan satelit pengintai itu akan digunakan untuk memantau langsung aktivitas militer Amerika Serikat (AS).
Selain itu, peluncuran satelit tersebut juga sebagai bentuk kecaman atas latihan militer bersama yang dilakukan oleh AS dan Korea Selatan yang berlangsung akhir-akhir ini.
Terkini Lainnya
Korea Utara berencana untuk segera menempatkan satelit pengintai militer pertamanya ke orbit dan berjanji akan meningkatkan kemampuan militernya.
Hamas Setujui Usulan AS soal Perundingan Pembebasan Sandera Israel Meski Masih Ada Kesenjangan
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Hamas Setujui Usulan AS soal Perundingan Pembebasan Sandera Israel Meski Masih Ada Kesenjangan
LIVE Tank APC Jebol di Rafah, Sistem Rudal Bawah Tanah Hizbullah Jadi Momok Baru IDF
Disergap di Laut Hitam, Dua Jet Tempur Rusia Buru-buru Mundur
Video Sistem Rudal Bawah Tanah Canggih Hizbullah Muncul di Tengah Isu Israel Serang Lebanon
Singapura Masih Khawatir Meski 16 Pimpinan Jemaah Islamiyah Indonesia Deklarasikan Pembubaran