androidvodic.com

Ribuan Orang Ukraina Disiksa dan Dipaksa Gali Parit dengan Berseragam Militer Rusia - News

News - Ribuan warga sipil Ukraina dilaporkan telah ditahan oleh Rusia.

Laporan itu mengatakan, pasukan Rusia menyiksa dan memaksa mereka untuk menggali parit untuk militernya.

Puluhan mantan tahanan, pejabat Ukraina, dan citra satelit mendukung laporan tersebut, seperti diberitakan AP News.

"Ini adalah bisnis perdagangan manusia," kata Lena Yahupova, seorang administrator Kota di Zaporizhzhia yang ditahan pada Oktober 2022 dan berhasil kabur pada Maret 2023.

Lena Yahupova mengatakan, para tahanan sipil itu secara rutin dipaksa untuk menggali parit selama lebih dari 12 jam per penggalian.

Warga sipil Ukraina yang ditahan itu termasuk pemilik bisnis, pekerja utilitas, siswa, dan guru.

Baca juga: Menlu Rusia, China, Indonesia Siap Tingkatkan Kerja Sama di Berbagai Bidang

Sebagian besar tahanan mengenakan seragam militer Rusia, yang menimbulkan kekhawatiran artileri Ukraina akan salah mengira mereka sebagai pasukan musuh.

Beberapa warga sipil ditahan dalam hitungan hari, minggu, hingga tahun.

Hampir semua orang yang dibebaskan mengatakan telah mengalami atau menyaksikan penyiksaan.

Sebagian besar tahanan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain tanpa penjelasan, dikutip dari The Moscow Times.

Dari citra satelit, ada dua lokasi yang memperlihatkan tahanan Ukraina yang dipaksa menggali parit pertahanan untuk mengantisipasi serangan balasan Ukraina.

Seorang tentara Ukraina menggali parit di garis depan dekat kota Kreminna, wilayah Lugansk, pada 17 Juni 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Ilustrasi - Seorang tentara Ukraina menggali parit di garis depan dekat kota Kreminna, wilayah Lugansk, pada 17 Juni 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Anatolii STEPANOV / AFP)

Baca juga: Rusia: Perang Ukraina Tak Akan Berakhir Sampai Pihak Barat Hentikan Upaya Kalahkan Kami

Mereka ditahan di berbagai wilayah di Rusia dan wilayah Ukraina yang diduduki.

Sebuah dokumen pemerintah Rusia yang diperoleh The Associated Press tertanggal Januari 2023, menguraikan rencana untuk membuat 25 koloni penjara baru dan enam pusat penahanan lainnya di Ukraina yang diduduki pada tahun 2026.

Selain itu, fasilitas di wilayah Rostov timur, Rusia, telah meningkat sejak perang dimulai pada Februari 2022.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat