androidvodic.com

News - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya berhasil menggagalkan serangan Ukraina di Kota Sevastopol di Krimea dan Kota Moskow pada Kamis (10/8/2023).

Ukraina meluncurkan 13 drone ke dua kota itu selama serangan dini hari.

"Hari ini, upaya rezim Kyiv untuk melakukan serangan teroris dengan kendaraan udara tak berawak telah digagalkan," kata Kementerian Pertahanan Rusia di Telegram, Kamis (10/8/2023).

Dua drone dihancurkan di Kota Sevastopol di Krimea dan sembilan lainnya jatuh di Laut Hitam.

“Di sekitar kota Sevastopol, dua UAV dihancurkan oleh peralatan pertahanan udara yang sedang bertugas, dan sembilan lainnya dihancurkan oleh peralatan perang elektronik dan jatuh di perairan Laut Hitam tanpa mencapai targetnya,” tambahnya.

Sebelumnya, Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin mengatakan dua drone terbang di menuju Kota Moskow.

Baca juga: Teknologi Amerika di Balik Bom-Bom Rusia ke Ukraina, Calo Samaran Jadi Broker Senjata

"Pada malam hari (Rabu), (dan pada) pukul empat pagi (Kamis), pasukan pertahanan udara menembak jatuh dua UAV penyerang yang terbang menuju kota," kata Sergei Sobyanin di Telegram, Kamis (10/8/2023), seperti diberitakan POLITICO.

Satu drone ditembak jatuh di dekat jalan lingkar Moskow, sementara satu drone dijatuhkan di Kota Kaluga yang berbatasan dengan Moskow di selatan.

Kantor berita Rusia, RIA Novosti, melaporkan bandara internasional Vnukovo dan Domodedovo di selatan Moskow memberlakukan pembatasan penerbangan sementara pada Rabu (9/8/2023) malam hari.

Pembatasan itu akhirnya dicabut sekitar pukul 05.00 pagi pada hari Kamis (10/8/2023).

Sementara itu, layanan darurat melaporkan kebakaran besar di bengkel mobil dekat bandara Domodedovo pada dini hari Kamis, menurut RIA Novosti.

Dua ledakan terdengar sebelum kebakaran terjadi, Reuters melaporkan.

Ukraina Meningkatkan Serangan di Krimea dan Moskow

Baca juga: Mantan Narapidana Rusia Kembali Lakukan Kejahatan, Awalnya Dibebaskan untuk Bertempur Bersama Wagner

Krimea dan Moskow menjadi sasaran serangan Ukraina selama beberapa bulan terakhir.