Ratusan Anak di Sudan Mati Kelaparan Akibat Konflik Militer - News
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
News, KHARTOUM - Save the Children mengatakan setidaknya 498 anak-anak di Sudan, termasuk lebih dari 20 bayi di panti asuhan negara itu, meninggal karena kelaparan.
Hal itu karena mereka kekurangan makanan yang disebabkan oleh pertempuran yang terjadi antara pasukan negara dan pasukan paramiliter yang bersaing.
"Kami tidak pernah menyangka akan melihat anak-anak meninggal karena kelaparan dalam jumlah sebanyak itu, namun hal ini kini menjadi kenyataan di Sudan," kata Direktur Save the Children di Sudan, Arif Noor dalam pernyataan pada Selasa lalu.
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (24/8/2023), organisasi tersebut melaporkan bahwa sejak konflik pecah di Khartoum pada pertengahan April lalu, 57 pusat nutrisinya telah ditutup.
Ini tentu menyebabkan 31.000 anak tidak mendapatkan perawatan karena kekurangan gizi dan penyakit terkait di seluruh negeri.
Staf di 108 fasilitas fungsional yang tersisa pun 'hanya memiliki sedikit pilihan tentang cara merawat' anak-anak yang sakit parah karena persediaan makanan terapeutik 'sangat sedikit' dan cadangan darurat digunakan dalam 'kasus-kasus paling ekstrem.
Pecahnya konflik pada 15 April lalu antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter telah menewaskan sekitar 4.000 orang.
Badan migrasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan pada awal bulan ini bahwa sekitar 3,9 juta orang telah mengungsi l, baik di dalam maupun di luar negara Afrika tersebut.
Pada Juni lalu, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengumumkan operasi gabungan, di mana ratusan anak-anak dan pengasuh dievakuasi dari Panti Asuhan Mygoma di ibu kota Sudan, Khartoum, ke 'lokasi yang lebih aman'.
Langkah ini dilakukan setelah petugas medis setempat dan organisasi relawan yang mendukung fasilitas yang dikelola negara mengatakan bahwa anak-anak tersebut meninggal karena kekurangan gizi parah dan dehidrasi.
UNICEF mengatakan pada saat itu bahwa lebih dari 13,6 juta anak masih berisiko dan sangat membutuhkan bantuan untuk dapat menyelamatkan nyawa.
Sementara itu Save the Children menyampaikan pada Selasa lalu bahwa setidaknya 50 anak meninggal karena kelaparan di sebuah panti asuhan negara di Khartoum 'setelah pertempuran menghalangi staf untuk mengakses gedung demi merawat anak-anak ini'.
Setidaknya 132 kematian anak terkait gizi buruk tercatat di provinsi Gedaref bagian timur, sementara 316 anak, sebagian besar berusia di bawah lima tahun meninggal di provinsi Nil Putih bagian selatan.
Baca juga: 5 WNI Kembali Berhasil Dievakuasi dari Zona Perang di Sudan
"Penjarahan gudang PBB, pembakaran pabrik makanan terapeutik dan kurangnya dana, telah memberikan tekanan yang signifikan pada pasokan produk nutrisi terapeutik di seluruh negeri," tegas Noor.
Sumber
Terkini Lainnya
Save the Children mengatakan setidaknya 498 anak-anak di Sudan, termasuk lebih dari 20 bayi di panti asuhan negara itu, meninggal karena kelaparan.
Israel Hancurkan Masjid Bersejarah Terbesar Kedua di Gaza
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Dokumen Intelijen Israel Bocor, AS Bakal Jadi Eksekutor Pengusiran Warga Gaza ke Sinai Mesir
Ganasnya Pembalasan Hizbullah, Kebakaran Hebat Menyebar ke Seluruh Wilayah Utara Israel
Mau Kacaukan Rudal Hizbullah, Israel Terdeteksi Jadi Biang Kerok Gangguan GPS di Timur Tengah
Galilea-Golan Membara usai Dihantam Ratusan Roket Hizbullah, Pemadam Israel Kewalahan
200 Rudal & Drone Hizbullah Serang 12 Situs Militer Israel, Termasuk Pusat Komando dan Markas Intel