androidvodic.com

Tes DNA Pastikan Yevgeny Prigozhin Tewas, PM Polandia Khawatir Wagner Tambah Brutal - News

Laporan Wartawan News, Mikael Dafit Adi Prasetyo

News, MOSKWA – Pemerintah Rusia memastikan pemimpin tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin telah tewas dalam insiden kecelakaan pesawat pada pekan lalu.

Hal itu diketahui usai keluarnya hasil tes DNA yang dilakukan oleh penyelidik dan pihak berwenang terkait.

“Sebagai bagian dari penyelidikan kecelakaan pesawat di wilayah Tver, pemeriksaan genetik molekuler telah selesai,” kata Komite Investigasi Rusia dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram.

Baca juga: Usai Yevgeny Prigozhin Tewas, Putin Disebut Perintahkan Pejuang Wagner Tandatangani Sumpah Setia

“Berdasarkan hasil pemeriksaan tes genetik, identitas 10 orang yang tewas telah diketahui. Mereka sesuai dengan daftar yang tercantum dalam manifest penumpang,” sambungnya.

Pejuang Wagner memainkan peran penting dalam pertempuran di Ukraina timur, terutama dalam pengepungan kota Bakhmut selama berbulan-bulan, meskipun Prigozhin sering melakukan serangan terhadap komando tinggi militer Rusia atas tindakan mereka dalam perang yang berujung pada kegagalan pemberontakan.

Para pejuang Wagner kini telah meninggalkan Ukraina dan beberapa telah pindah ke Belarus berdasarkan ketentuan kesepakatan yang mengakhiri pemberontakan mereka.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan pemberontakan 23-24 Juni sebagai "tikaman dari belakang" yang berbahaya, meski begitu ia telah mengadakan pertemuan dengan Prigozhin di Kremlin.

Putin juga langsung menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Prigozhin usai mengetahui hasil tes genetik tersebut.

Nasib Wagner setelah Prigozhin Tewas

Wagner didirikan pada 2014 selama aneksasi Krimea oleh Rusia.

Hingga 2022, belum jelas siapa pendiri Wagner sebenarnya.

Ada banyak spekulasi media tentang siapa yang menciptakannya, meski Yevgeny Prigozhin akhirnya mengakuinya.

Baca juga: Jasad Ditemukan di Lokasi Kecelakaan Pesawat Bos Wagner, Tes Genetika Molekuler sedang Dilakukan

Dilansir euronews, keberadaan pasukan tentara bayaran ini menimbulkan tanda tanya sejak pemberontakan mereka yang gagal pada Juni 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat