androidvodic.com

Pemerintah Jepang Ngamuk, Anggota DPR-nya Diam-diam ke Moskow Temui Pejabat Rusia - News

Pemerintah Jepang Ngamuk, Anggota DPR-nya Diam-diam ke Moskow Temui Pejabat Rusia

News - Pemerintah Jepang menyatakan kecaman dan kegeramannya atas kunjungan 'diam-diam' seorang anggota parlemen Jepang untuk bertemu wakil menteri luar negeri Rusia.

Kecaman itu dilontarkan Tokyo pada Selasa (3/10/2023) atas kunjungan mendadak Muneo Suzuki ke Moskow.

Kedatangan Muneo Suzuki ke Rusia tercatat menjadi kunjungan pertama seorang anggota parlemen Jepang sejak Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu.

Baca juga: Jepang: Rusia Pindahkan Sistem Rudal S-300 dari Kepulauan Kuril, Kelabakan Tangkis Drone Ukraina?

Kunjungan seorang pejabat negara ini juga terjadi setelah Jepang bergabung dengan sekutu Barat dalam memberikan sanksi kepada Moskow atas konflik tersebut.

Pemerintah Tokyo mengaku terkejut atas kunjungan Muneo Suzuki ke Rusia tersebut. Kunjungan ini terbilang 'diam-diam' karena yang bersangkutan tidak pernah memberitahukan rencana kunjungannya ke Rusia ke pemerintah Jepang.

“Pemerintah tidak diberi pengarahan (pemberitahuan) oleh Suzuki mengenai kunjungan ke Rusia kali ini, sebelum atau sesudahnya,” kata juru bicara Hirokazu Matsuno.

Matsuno lantas memberi peringatan buat Muneo Suzuki untuk segera membatalkan agendanya di Rusia.

"Kami mengeluarkan peringatan... untuk membatalkan perjalanan ke Rusia dan apa pun tujuannya, kami mendesak semua warga negara untuk tidak melakukan perjalanan ke Rusia," kata Matsuno kepada wartawan.

Baca juga: Pabrik Rudal Kh-59 Rusia Dihantam Drone Ukraina: Ledakan Disertai Kilatan Cahaya

Anggota dewan penasihat Parlemen Jepang, Muneo Suzuki
Anggota dewan penasihat Parlemen Jepang, Muneo Suzuki.

Datang Atas Inisiatif Pribadi

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Suzuki bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Andrei Rudenko pada Senin (2/10/2023).

“Pihak Rusia mencatat kontribusi signifikan anggota parlemen Jepang terhadap pengembangan hubungan bilateral,” kata pernyataan kementerian itu pada Selasa.

“Kami dengan menyesal menyatakan bahwa warisan kerja sama kedua negara, yang terakumulasi selama beberapa dekade, sengaja dihancurkan oleh kebijakan sanksi yang diterapkan oleh Tokyo untuk menyenangkan Amerika Serikat dan tindakan ‘kolektif Barat’ yang anti-Rusia,” tambah pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.

Suzuki, anggota oposisi kanan-tengah Partai Inovasi Jepang, diketahui sudah lama mendukung hubungan erat Jepang-Rusia.

Dia sangat terlibat dalam program kementerian luar negeri yang bertujuan menyelesaikan sengketa wilayah antara Jepang dan Rusia setelah Perang Dunia II.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat