androidvodic.com

Kisah Wanita Alami Nyeri Persalinan saat Israel Bombardir Jalur Gaza, Suami: Pemboman Terus Terjadi - News

News - Militer Israel menggempur Jalur Gaza dari udara untuk mengusir pejuang Hamas keluar dari kota-kota di selatan dan menutup perbatasannya, Senin (9/10/2023).

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan lebih dari 123.000 warga Gaza telah mengungsi akibat pertempuran tersebut.

Di Gaza, daerah kantong kecil berpenduduk 2,3 juta orang ditutup oleh blokade Israel-Mesir selama 16 tahun sejak pengambilalihan Hamas.

Hal itu membuat warga khawatir akan terjadinya eskalasi lebih lanjut.

Dilansir AP News, hingga Minggu (8/10/2023) malam, serangan udara Israel telah menghancurkan 159 unit rumah di Gaza dan merusak parah 1.210 unit lainnya.

Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan sebuah sekolah yang menampung lebih dari 225 orang terkena dampak langsung.

Baca juga: Siapa Hamas dan Apa yang Terjadi di Israel dan Jalur Gaza? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui

Pasukan Israel telah mengebom gedung 11 lantai di lingkungan Al-Nasr di sebelah barat Kota Gaza.

Amer Ashour dan istrinya yang sedang hamil tinggal di gedung tersebut.

Istri Amer Ashour mulai mengalami nyeri persalinan tepat ketika Israel mulai membombardir Jalur Gaza yang terkepung pada Sabtu (7/10/2023) malam.

Mereka pun bergegas ke rumah sakit bersalin terdekat.

Pasangan itu kemudian dikaruniai seorang bayi laki-laki, yang merupakan anak kedua mereka.

Namun, saat kembali ke rumah, mereka tidak menemukan jejak apa pun kecuali tumpukan puing dan batu.

“Yang paling saya takuti ketika eskalasi dimulai adalah istri saya akan segera melahirkan."

"Saya khawatir bagaimana kami bisa sampai ke rumah sakit mengingat pemboman yang terus menerus terjadi,” ungkap Ashour kepada Al Jazeera, Minggu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat