androidvodic.com

Benarkah Facebook, Instagram, X, YouTube, TikTok Bungkam Unggahan Pro-Palestina di Perang Israel? - News

Benarkah Facebook, Instagram, X, YouTube, dan TikTok Bungkam Postingan Pro-Palestina?

News - Perang Israel melawan pejuang Hamas Palestina tidak sekadar adu peluru dan rudal.

Seperti kebanyakan perang, pertempuran besar juga terjadi dalam hal penayangan informasi dan propaganda.

Terkait perang Israel, belakangan, sejumlah platform raksasa media sosial mendapat tudingan miring, ikut ambil bagian dalam perang dengan melakukan sensor sepihak terhadap unggahan-unggahan pro-Palestina.

Fenomena ini diulas dalam sebuah artikel Al Jazeera, media berbasis di Qatar yang juga menjadi target pemerintah Israel untuk di-banned.

Baca juga: Mossad Turun Tangan, Israel Segera Blokir Liputan Al Jazeera di Gaza dan Palestina

Dalam ulasannya, media tersebut melaporkan kalau akhir pekan lalu, Thomas Maddens, pembuat film dan aktivis yang berbasis di Belgia, melihat ada yang aneh terkait akunnya di media sosial.

Sebuah video tentang Palestina yang dia unggah ke TikTok dengan kata “genosida” tiba-tiba berhenti mendapatkan interaksi (engagement ) di platform tersebut setelah lonjakan awal penayangan.

“Saya pikir saya akan mendapatkan jutaan penayangan. Tetapi engagement itu terhenti,” kata Maddens kepada Al Jazeera.

"Maddens adalah satu dari ratusan pengguna media sosial yang menuduh platform media sosial terbesar di dunia – Facebook, Instagram, X, YouTube, dan TikTok – menyensor akun atau secara aktif mengurangi jangkauan konten pro-Palestina, sebuah praktik yang dikenal sebagai pelarangan bayangan (shadowbanning)," tulis ulasan media tersebut.

AL Jazeera juga menyebut kalau penulis, aktivis, jurnalis, pembuat film, dan pengguna tetap di seluruh dunia mengatakan postingan yang berisi tagar seperti “FreePalestine” dan “IStandWithPalestine” serta pesan yang menyatakan dukungan terhadap warga sipil Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel disembunyikan oleh platform tersebut.

Pembuat film Belgia Thomas Maddens melihat adanya penurunan engagement dengan video TikToknya tentang Palestina.

Beberapa pengguna juga menuduh Instagram, milik Meta, secara sewenang-wenang menghapus postingan yang hanya menyebutkan Palestina karena melanggar “pedoman komunitas”.

Pengguna lain mengatakan Instagram Stories mereka disembunyikan karena berbagi informasi tentang protes mendukung Palestina di Los Angeles dan San Francisco Bay Area.

Beberapa pengguna juga dilaporkan mengeluhkan kata “teroris” yang muncul di biografi Instagram mereka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat