Arsitek Jepang Perancang Osaka Expo 2025 Ubah Konsep Desain dari Kubus Jadi Bundar - News
Laporan Koresponden News, Richard Susilo dari Jepang
News, TOKYO - Sou Fujimoto, perancang Osaka Expo 2025 mengakui adanya perubahan konsep desain arsiteknya yang dulunya kebanyakan model kubus (cube), kini menjadi pola bundar alias bulat.
"Desain Expo 2025 tempat pavilion utama memang tampak bulat dan di dalamnya terdiri dari berbagai pavilion dari berbagai negara peserta," papar Sou Fujimoto baru-baru ini saat kunjungan kelompok Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta yang dipimpin Doti Windajani ke kantor Fujimoto di Tokyo.
Baca juga: Tour Arsitek Indonesia ke Jepang Jadi Tolok Ukur dalam Berkarya
Sou Fujimoto mengakui dulu banyak desain model cube. Namun kini lebih condong ke pola bulat-bulat.
"Seperti rancangan sebuah taman di Fukuoka, juga di Gifu Jepang dengan konsep kesatuan yang kalau dilihat dari atas tampak bulat-bulat," kata Sou Fujimoto.
Fujimoto mengakui konsep arsiteknya saat ini sebagai upaya menyatukan semua bangsa, semua keinginan agar menjadi semakin kuat satu sama lain.
"Memang banyak sekali variasi di dunia ini dan konsep saya ingin menyatukan semuanya," paparnya yang ditanggapi peserta IAI dengan konsep Bhineka Tunggal Ika dari Indonesia.
Lalu Fujimoto setuju dan mengiyakannya.
Perjalanan Tour Arsitek IAI kali ini merupakan salah satu cara arsitek sebagai upaya memperkaya pemikirannya dalam berkarya.
"Selain menikmati Tokyo, studio dan project visit adalah cara terbaik untuk memperluas wawasan," kata Doti Windajani dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta
Di awal musim gugur 2023, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta berkesempatan melaksanakan perjalanan arsitek ke Jepang, bertemu dengan Kengo Kuma, Sou Fujimoto dan Paul Noritaka Tange.
Baca juga: Arsitek Terkenal Jepang Sebut di Masa Depan Konsep Arsitek Banyak Dibantu oleh Teknologi AI
Ketiga arsitek tersebut bagian dari arsitek Jepang dengan kiprah global.
Lingkungan hidup yang juga kental di pikiran Fujimoto juga menghiasi salah satu karyanya di Tokyo seperti Institut Francois du Japon yang seolah bangunannya berada di tengah hutan rindang dan asri cantik.
"Selain asri di tengah pepohonan, tangga-tangga sirkulasi di perimeter luar terbuka diatur sangat menarik seolah menjadi bagian perbukitan. Latar belakang pendidikan Sou Fujimoto di Eropa dapat dirasakan di karya ini secara detail," lanjut Doti.
Dalam diskusi dengan para arsitek Jepang ini, beberapa hal memiliki cara pandang/sikap yang sama terkait kolaborasi, lokal wisdom, metoda bekerja dan eksplorasi kemajuan tektonika kini dapat dirasakan.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.
Terkini Lainnya
Sou Fujimoto mengakui dulu banyak desain model cube. Namun kini lebih condong ke pola bulat-bulat.
Pakar Sebut Israel Ada di Tangan Hizbullah, Serangan Berhenti jika Israel Setujui Gencatan Senjata
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Ganjar Pranowo dan Basuki Tjahaja Purnama Jadi Ketua DPP PDIP Sampai 2025
Hamas Kemukakan Ide Baru untuk Akhiri Perang: Jaminan Internasional hingga Penarikan Bertahap IDF
Gertak Barat, Putin: Kami Siap Perang Jika NATO Senggol Kawasan Perbatasan
17.300 Hektar Lahan di Israel Utara Hangus Kena Rudal Hizbullah sejak Oktober 2023
Jejak Karir Keir Starmer, Mantan Pengacara yang jadi PM Inggris 2024 Lengserkan Posisi Rishi Sunak