Jokowi: Saya Sampaikan Jujur Dunia Seolah Tidak Berdaya Melihat Penderitaan Palestina - News
News, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), di Riyadh, Arab Saudi pada Sabtu kemarin.
Dalam KTT tersebut Jokowi mengatakan telah menyampaikan secara jujur mengenai ketidakberdayaan dunia menghentikan serangan Israel ke Palestina.
"Saat KTT saya menyampaikan secara jujur bahwa dunia seolah tidak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina," kata Jokowi dalam pernyataan pers di Washington DC, Amerika Serikat, Senin, (13/11/2023).
Oleh karena itu, Jokowi mengajak negara negara OKI bersatu menyelesaikan penderitaan rakyat Palestina.
Jokowi meminta negara negara OKI untuk terdepan dalam memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina.
"Gencatan senjata harus segera diwujudkan bantuan kemanusiaan harus dipercepat dan diperbanyak, perundingan damai harus segera dimulai, fasilitas publik dan kegiatan kemanusiaan tidak boleh menjadi sasaran serangan," katanya.
Baca juga: Jokowi Minta OKI Cari Format Baru Penyelesaian Konflik Israel-Palestina: Tolak One State Solution
Menurut Presiden Israel harus bertanggungjawab atas serangan yang telah dilakukan.
Israel harus bertanggungjawab atas kekejaman yang telah dilakukan kepada rakyat Palestina.
"Israel harus bertanggung jawab atas kekejaman yang telah dilakukan," pungkasnya.
Terkini Lainnya
Konflik Palestina Vs Israel
Dalam KTT Luar Biasa OKI, Jokowi menyampaikan secara jujur mengenai ketidakberdayaan dunia menghentikan serangan Israel ke Palestina.
Pemilu Gubernur Tokyo Jepang, Polisi Tindak 2.000 Orang, 8 Ditangkap dan 22 Orang Diberi Peringatan
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Cerita Warga Gaza Eks Tawanan Israel: Kami Disiksa, Ditelanjangi, Tentara Wanita Injak Kepala Kami
Kelompok HAM: Israel Gunakan Air sebagai Senjata Perang, Sumur dan Tempat Desalinasi Dihancurkan
Pemilu Prancis: Tak Terduga, Partai Kiri Menang Besar di Putaran Kedua
Jamaah Islamiyah bubar, eks pemimpinnya janji tinggalkan 'jalan kekerasan' - Apa motif di belakangnya dan benarkah JI memilih 'mengubah citra' agar diterima masyarakat?
Mahfud: KPU Kini Tak Layak Jadi Penyelenggara Pilkada