androidvodic.com

Rusia Sebut Iran, Lebanon dan Hizbullah Tidak Ingin Perang Israel-Hamas Menjadi Konflik Regional - News

News, MOSKWA- Iran, Lebanon dan Hizbullah diyakini tidak ingin perang Israel-Hamas berkembang menjadi konflik regional.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov kepada Russia Today (RT).

Hizbullah disebutkan tidak ingin meningkatkan permusuhannya dengan Israel.

Perang Israel melawan Hamas sebelumnya disebut dapat memicu perang yang lebih luas di Timur Tengah.

Baca juga: Soal Desas-desus Rusia Pasok Senjata ke Hamas, Zelensky: Propagandis Moskow Bergembira

Para pejabat Israel mengancam akan mengebom ibu kota Lebanon, Beirut, dengan cara serupa seperti yang mereka lakukan di Gaza, sementara beberapa tokoh garis keras Amerika menyerukan serangan terhadap Iran.

Sergey Lavrov mengatakan tidak ada negara yang ingin 'terlibat dalam krisis ini'.

Meskipun telah terjadi bentrokan perbatasan antara pasukan Israel dan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon, Lavrov mengklaim bahwa pernyataan pemimpin kelompok militan tersebut, Sayyed Hassan Nasrallah,  menunjukkan bahwa mereka 'tidak punya nafsu makan' untuk perang besar.

Hal ini mungkin akan berubah jika Hizbullah terprovokasi melakukan tindakan dengan memaksa warga Palestina keluar dari Gaza, diplomat Rusia tersebut memperingatkan.

Penilaian yang sama juga berlaku untuk Iran, kata Lavrov, terlepas dari peningkatan serangan pasukan milisi terhadap pangkalan Amerika di wilayah tersebut.

“Ya, orang Amerika mengatakan bahwa beberapa kelompok bersenjata ‘pro-Iran’ di Suriah dan Irak mencoba menyerang situs militer Amerika,” kata menteri Rusia tersebut, seraya menggambarkan insiden tersebut sebagai “bukan hal baru.”

Lavrov berpendapat bahwa kehadiran militer AS di Suriah jelas-jelas ilegal dan juga dipertanyakan di Irak, mengingat parlemen negara tersebut memerintahkan pemerintah mengusir pasukan Amerika pada tahun 2020.

Baca juga: Amerika dan Inggris Sinergi Putuskan Infrastruktur Keuangan Hamas dari Luar Negeri

Milisi regional mungkin 'teragitasi' perlakuan buruk terhadap warga Palestina dan terus 'menggigit Amerika dan Israel di sana-sini,' namun hal itu tidak menunjukkan niat para pemimpin senior memperburuk situasi, kata Lavrov.

Namun, ia memperingatkan agar tidak menganggap pengekangan ini sebagai “kelemahan dan lampu hijau” bagi Israel untuk mempunyai kebebasan di Gaza.

Perhitungan Hizbullah

Para analis mengungkapkan Hizbullah harus mengambil langkah hati-hati terkait perang Hamas-Israel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat