Danilov Bantah Ada Agen Rusia Menyusup di Badan Intelijen Ukraina - News
News - Pejabat tinggi keamanan Ukraina, Aleksey Danilov, membantah berita The Times yang salah mengartikan keterangannya.
The Times sebelumnya memberitakan Aleksey Danilov mengatakan Rusia memiliki jaringan agen rahasia di Dinas Intelijen Ukraina (SBU).
Outlet Inggris itu melaporkan, Aleksey Danilov mengatakan dugaan jaringan Rusia di Ukraina adalah warisan dari Presiden Ukraina Viktor Yanukovich pro-Rusia yang dikudeta pada tahun 2014.
Pada masa jabatan Yanukovich, kata Danilov, SBU disusupi oleh mata-mata Rusia.
"Mereka telah diaktifkan untuk menggulingkan Zelensky," kata Danilov seperti diberitakan The Times sebelumnya pada Minggu (26/11/2023).
Baca juga: Anggota NATO: Upaya Uni Eropa Sia-sia, Hanya Membuat Ukraina Kehabisan Rakyatnya
The Times mengatakan Danilov mengklaim Rusia sedang berusaha mengorganisir demonstrasi anti-perang di Ukraina dan mendorong narasi palsu tentang ketegangan kepemimpinan sipil dan militer melalui agen yang diaktifkan itu.
Danilov mencatat bahwa Rusia mencoba mengambil keuntungan dari apa yang disebut ketegangan antara Presiden Volodymyr Zelensky dan Valerii Zaluzhnyi, Panglima Angkatan Bersenjata.
Ia juga menekankan bahwa Rusia melakukan upaya untuk menyebarkan disinformasi dan propaganda untuk mengacaukan situasi di Ukraina, menurut laporan The Times.
Aleksey Danilov Bantah Berita The Times
![Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov menjawab pertanyaan wartawan AFP saat wawancara di kantornya, di Kiev pada 24 Desember 2021.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/oleksiy-danilov-aleksey-danilov-76ty678yt.jpg)
Baca juga: Ukraina Sulit Kalahkan Rusia, Zelensky Akui Sekutu Patah Semangat
Aleksey Danilov membantah berita itu dengan mengatakan SBU sebenarnya sedang membasmi mata-mata Rusia di Ukraina.
"The Times salah memahami itu dan agen-agen Rusia itu tidak ada di SBU," kata Danilov, dikutip dari Ukrainska Pravda, Senin (27/11/2023).
SBU mengalami pergantian kepemimpinan pada Juli 2022 ketika Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyatakan pengkhianatan yang meluas di SBU.
Kepala SBU saat ini adalah Vasily Malyuk dan sekretarisnya adalah Aleksey Danilov.
![Gambar selebaran ini diambil dan dirilis oleh layanan pers Kepresidenan Ukraina pada tanggal 21 November 2023, menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky selama pertemuannya dengan presiden Moldova dan presiden Dewan Eropa, di pusat kota Kyiv, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-ukraina-volodymyr-zelensky-hioho.jpg)
Baca juga: Lolos dari Upaya Pembunuhan, Zelensky: Operasi Maidan 3, Rusia akan Kudeta Ukraina
Sebelumnya pada Kamis (16/11/2023), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan kepada sekelompok jurnalis tentang rencana Rusia.
Ia mengatakan Rusia berusaha memecah belah masyarakat Ukraina, menimbulkan kekacauan di dalam negeri, dan pada akhirnya menggulingkan presiden.
Laporan intelijen Ukraina, kata Zelensky, mengindikasikan Rusia menyebut rencana ini sebagai Maidan 3.
Belakangan, Zelensky mengatakan Rusia ingin mencopotnya dari jabatan presiden Ukraina pada akhir tahun 2023 dan Rusia telah membuat rencana destabilisasi dengan nama sandi Maidan-3.
(News/Yunita Rahmayanti)
Terkini Lainnya
Konflik Rusia Vs Ukraina
Pejabat intelijen Ukraina membantah penafsiran berita yang keliru soal adanya mata-mata Rusia di antara anggota intelijen Ukraina (SBU).
Cerita Warga Gaza Eks Tawanan Israel: Kami Disiksa, Ditelanjangi, Tentara Wanita Injak Kepala Kami
BERITA REKOMENDASI
10.025 Tentara Mobilisasi Rusia Tolak Berperang, Pilih Dipidanakan
Ukraina Tak Lagi Tertarik Hancurkan Jembatan Krimea, Ini Sebabnya
BERITA TERKINI
berita POPULER
Menang Pilpres Iran, Masoud Pezeshkian Langsung Gelar Pertemuan dengan Ketua DPR untuk Bahas Proker
Wakil Menteri Tenaga Kerja Palestina Tewas Dibom Israel di Gaza, Istri dan Putrinya Bernasib Sama
Keteteran Hadapi Rusia, Ukraina Minta Barat Kirim Kapal Selam
Perempuan Ini Bunuh Suami dan 5 Anggota Keluarganya dengan Racun Sianida Gara-gara Utang Judi
Drone Hizbullah Hantam Pangkalan Mata-mata Israel di Gunung Hermon, 'Ancaman' Gallant Dianggap Remeh