androidvodic.com

Perdana Menteri Spanyol Meragukan Israel Patuhi Hukum Internasional, Saatnya Akui Negara Palestina - News

Perdana Menteri Spanyol Ragu Israel akan Patuhi Hukum Internasional , Saatnya Akui Negara Palestina

News- Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez sangat meragukan komitmen Israel untuk mematuhi Hukum Internasional dalam perang dengan pejuang Hamas di Gaza.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengungkapkan 'Keraguan serius' Israel mematuhi hukum internasional.

PM Spanyol telah berulang kali menyerukan agar Uni Eropa mengakui negara Palestina.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan dia sangat meragukan komitmen Israel untuk mematuhi hukum internasional dalam penyerangan di Jalur Gaza.

“Rekaman yang kita lihat dan semakin banyaknya anak-anak yang meninggal, saya sangat ragu [Israel] mematuhi hukum kemanusiaan internasional,” kata Sanchez dalam wawancara dengan TVE yang dikelola pemerintah Spanyol pada tanggal 29 November dikutip dari The Cradle.

Baca juga: Pedro Sanchez Langsung Terbang ke Israel Usai Dilantik Lagi Jadi Perdana Menteri Spanyol

Perdana Menteri menambahkan bahwa pendekatan militer Israel terhadap Gaza tidak dapat diterima dan sekali lagi meminta Uni Eropa untuk mengakui negara Palestina.

“Jelas bahwa kita harus menemukan solusi politik untuk mengakhiri krisis ini, dan menurut pendapat saya, solusi ini memerlukan pengakuan terhadap negara Palestina,” katanya.

Pekan lalu, Sanchez mengecam Israel atas pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil tak berdosa, termasuk ribuan anak laki-laki dan perempuan di Jalur Gaza.

Baca juga: Pemilu Spanyol: Bisakah PM Pedro Sanchez Bertahan?

Dia menekankan bahwa “kekerasan akan menyebabkan lebih banyak kekerasan” selama kunjungannya ke penyeberangan Rafah di sisi Mesir.

Pada tanggal 24 November, pemerintah Israel memanggil Perdana Menteri Spanyol dan duta besar Belgia atas seruan mereka untuk gencatan senjata dan kritik terhadap pembersihan etnis di Gaza.

Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengklaim bahwa delegasi asing diundang ke Tel Aviv untuk terlibat dalam "percakapan teguran keras" atas kritik mereka terhadap Israel, dan mengklaim bahwa retorika mereka adalah “memberi dukungan kepada terorisme.”

Baca juga: Tahanan Palestina Abdul Rahman 30 Kali Ditembaki Israel, Separuh Tengkorak Hilang

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat