androidvodic.com

Erdogan Sebut Benjamin Netanyahu Bakal Bernasib Sama Seperti Milosevic 'Penjagal dari Balkan' - News

Laporan wartawan News, Danang Triatmojo

News, JAKARTA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyatakan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada akhirnya akan bernasib sama seperti mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic yang diadili sebagai penjahat perang.

Milosevic yang dijuluki sebagai 'Penjagal dari Balkan' menjadi presiden pertama yang diadili dalam kejahatan perang internasional.

Ia diadili di Den Haag, Belanda atas tuduhan genosida dan kejahatan perang di Bosnia, Kroasia, dan Kosovo.

Erdogan meyakini Netanyahu juga akan bernasib sama seperti Milosevic atas agresi militer negeri Zionis di Palestina.

Agresi militer Israel di Palestina sejak serangan meletus pada 7 Oktober 2023 lalu, telah menewaskan lebih dari 15.500 jiwa warga Palestina.

"Selain menjadi penjahat perang, Netanyahu, yang saat ini menjadi penjagal Gaza, akan diadili sebagai penjagal Gaza, sama seperti Milosevic yang diadili," kata Erdogan, Senin (4/12/2023) dikutip dari Al Arabiya.

Baca juga: IDF Terus Serang Gaza, Al-Qudra: Israel Sengaja Targetkan Rumah Sakit agar Tidak Berfungsi Lagi

Erdogan juga mengecam negara-negara barat yang mendukung tindak tanduk Israel di Palestina.

Dalam pidato di pertemuan komite Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Erdogan menyatakan negara barat yang mendukung Israel sama saja seperti menyokong pembunuhan terhadap bayi-bayi Palestina.

Pasalnya dukungan negara barat kepada Israel tanpa syarat, sehingga mereka sama saja dengan melibatkan diri dalam kejahatan yang dilakukan negeri Zionis di tanah Palestina.

Baca juga: Terpantau Satelit, Tentara Israel Gali Parit Sepanjang 2,7 Kilomter di Gaza Tengah

"Mereka yang mencoba mengabaikan kematian orang-orang tak berdosa dengan menggunakan alasan Hamas, tidak punya apa-apa lagi untuk dikatakan kepada umat manusia," lanjut Erdogan mengacu pada kekuatan barat yang tak peduli terhadap kemanusiaan.

Erdogan pun menegaskan kelompok negara muslim yang tergabung dalam OKI dan Liga Arab akan melanjutkan diskusi soal Gaza dan negeri barat hingga pertempuran di Gaza berhenti.

Turki kata dia juga menyebut perlunya Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) untuk dievaluasi. Dewan Keamanan PBB dipandang perlu direformasi menjadi lebih inklusif.

Sebab mereka yang menyabotase sendiri upaya tulus dari Sekjen PBB Antonio Guterres soal solusi penyelesaian masalah Israel dan Palestina.

"Upaya tulus Sekretaris Jenderal (Antonio) Guterres disabotase oleh anggota Dewan Keamanan," katanya.

Jika struktur PBB ini tidak diubah, maka tidak akan ada penengah yang mendamaikan umat manusia.

"Struktur seperti itu tidak mungkin membawa perdamaian atau harapan bagi umat manusia," ujar Erdogan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat