Cawe-cawe AS di Laut Merah, Kebodohan Lawan Houthi yang Bahayakan Satu Dunia Demi Israel - News
Cawe-cawe AS di Laut Merah, Kebodohan yang Bahayakan Satu Dunia Hanya Demi Israel
News - Gejolak situasi di Laut Merah dan Yaman, mempunyai potensi sangat nyata untuk melampaui dampak perang di Ukraina dan invasi Gaza, baik dari segi militer maupun ekonomi, dalam skala global.
Analisis itu dilontarkan Russell Bentley analis perang yang juga koresponden Sputnik dalam analisisnya yang membahas cawe-cawe Amerika Serikat (AS) secara langsung di perairan teluk, khusunya di Laut Merah.
Analisis ini bersandar pada langkah AS membuat koalisi militer dalam bentuk Satuan Tugas (Satgas) Maritim di Laut Merah.
Tindakan AS ini dipicu oleh aksi Angkatan Bersenjata Yaman serta kelompok milisi Ansarallah Houthi Yaman yang memblokade jalur perairan di Laut Merah bagi kapal-kapal berentitas Israel.
Baca juga: Laut Merah Membara, Arab Saudi Diuji: Tunduk Pada Perintah AS atau Berdamai dengan Yaman
Bentley menganggap langkah AS ini justru akan memicu perluasan perang di kawasan. Celakanya, kata Bentley, jika perang meluas di Timur Tengah, hal itu akan menjadi peperangan yang tidak bisa dimenangkan oleh AS.
"Keangkuhan dan kebodohan rencana AS untuk membuka konflik lain yang tidak dapat mereka menangkan, dan hal tersebut tidak akan menghasilkan apa-apa selain kehancuran perekonomian dunia yang hanya dapat digambarkan sebagai tindakan kriminal yang tidak masuk akal," kata Bentley dikutip Rabu (20/12/2023).
Bentley menjelaskan, dalam surat baru-baru ini kepada “Dear America”, para pemimpin Houthi menulis, agar AS bisa bijak dalam mengambil keputusan.
“Permohonan desperate untuk melakukan refleksi. Konsekuensinya sangat mengerikan, dan tanggung jawab ada di tangan para penjaga impian Amerika. Berhati-hatilah, karena jalan yang Anda ambil membawa konsekuensi yang berat. , bergema melintasi lautan dan benua. Pilihlah dengan bijak..." tulis Bentley mengutip unggahan Houthi.
Dari tulisan menohok Houthi buat AS itu, Bentley menilai saat ini opsi yang tersedia adalah antara diakhirinya tragedi kemanusiaan di Gaza atau meningkatkan konflik menjadi perang yang mempunyai konsekuensi global.
"AS telah mengumumkan niatnya untuk memilih opsi kedua. Ini adalah sebuah pilihan yang mana rakyat Amerika, jika mereka membiarkannya terjadi, akan sangat menderita," kata dia.
Sebagai informasi, AS dan Inggris telah memindahkan setidaknya 24 kapal tempur ke laut lepas pantai Yaman, dengan dalih tujuan untuk melindungi jalur pelayaran global.
Baca juga: Ansarallah Houthi Yaman Tantang AS Cs, Iran Peringatkan Bakal Ada Banjir Darah di Laut Merah
"Ini bohong. Kelompok Houthi telah dengan jelas menyatakan bahwa, pertama, mereka hanya menargetkan kapal-kapal yang melayani kepentingan Israel, dan bahwa semua pelayaran lainnya tidak berada dalam ancaman," kata Bentley dalam ulasannya.
Fakta kedua, sambungnya, Houthi bersedia menghentikan semua operasi militer terhadap pelayaran Israel segera setelah Israel menghentikan serangan terhadap Gaza dan Tepi Barat.
Terkini Lainnya
Konflik Palestina Vs Israel
belum ada kepastian kalau armada Barat pimpinan AS yang berkumpul di sepanjang pantai Yaman dapat mengalahkan Houthi secara militer
Konflik Palestina Vs Israel
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Komandan Brigade ke-12 Israel: Hamas Mempelajari Kami, Bodoh Jika Bilang Operasi Rafah Selesai Cepat
Pangkalan Militer IDF di Tepi Barat Kebakaran, Israel Ungsikan Ratusan Prajurit dari Kfar Etzion
Penyergapan Maut Shejaiya, Intelijen Israel Dikelabuhi, Qassam Gebuk Divisi ke-98 Paratroopers IDF
8 Fakta Debat Perdana Capres AS Trump Vs Biden, Adu Gagasan hingga Saling Sindir Kesalahan
Lebih 100 Warga Taiwan Anggota Sindikat Scamming Ditangkap di Bali