MER-C Kirim Surat ke WHO, Minta Semua Rumah Sakit di Gaza Difungsikan Kembali - News
Laporan Wartawan News, Rina Ayu
News, JAKARTA - Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengirimkan surat terbuka ke Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua MER-C Sarbini Abdul Murad itu disampaikan permohonan mendesak untuk perlindungan dan pengaktifan kembali semua Rumah Sakit di Gaza.
Baca juga: Bikin Barat Ketar-ketir, Rusia Ngebut Produksi Senjata Hingga 12 Kali Lipat
Surat ditujukan kepada Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus.
MER-C Indonesia atas nama bangsa Indonesia mendesak Organisasi Kesehatan Dunia untuk melakukan intervensi dan mengadvokasi perlindungan terhadap semua rumah sakit di sepanjang Jalur Gaza digunakan sebagai instalasi militer.
Baca juga: Jumlah IDF yang Tewas di Gaza Terus Bertambah, Pejuang Palestina Sebut Israel Alami Rugi Besar Besar
Bahwa banyak rumah sakit di Gaza telah dikepung, diserang, dan yang terburuk, telah digunakan sebagai pangkalan militer oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
"Kami sangat prihatin dengan potensi dampak dari hal ini tindakan terhadap keselamatan dan misi kemanusiaan dari fasilitas medis ini. Kami percaya bahwa rumah sakit, terutama pada saat konflik, harus tetap menjadi zona aman, terlindungi bahkan selama masa perang, untuk melaksanakan tugas mulianya merawat dan menyelamatkan nyawa korban perang," kata Sarbini seperti dikutip Senin (25/12/2023).
Selain itu, MER-C juga meminta bantuan segera WHO untuk mengaktifkan kembali dan memastikannya berfungsinya rumah sakit di Gaza, khususnya Rumah Sakit di Indonesia sebagai rumah sakit utama pusat medis di Jalur Gaza utara, memberikan kontribusi signifikan terhadap layanan medis diperlukan di wilayah yang dilanda konflik ini.
"Kami percaya bahwa Organisasi Kesehatan Dunia, dengan kekuatan dan misi mulianya untuk menyelamatkan nyawa dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan, dapat berperan penting dalam menjaga kesucian fasilitas medis dan memastikan akses terhadap layanan kesehatan penting bagi mereka yang terkena dampak populasi," harap dia.
Sebelumnya pihaknya mengungkapkan, rasa kekesalan dan marah atas tindakan pasukan Israel yang menduduki RS Indonesia di Gaza.
Pasalnya, pasukan Israel sebelumnya menuduh RS Indonesia sebagai sarang Hamas.
Ia menerangkan, pasukan Israel menjadikan RS Indonesia sebagai tameng atau perisai agar Hamas tidak berani menyerang.
Baca juga: PBB Sebut Dunia Biarkan Genosida Terjadi di Gaza: Ini Tak Jauh Berbeda dengan Pembantaian
"Kami Mer-C mengecam cara-cara kotor itu. Kami sangat marah RS Indonesia dijadikan sebagai perisai," tuturnya dalam konferensi pers Rabu malam.
RS Indonesia harus dikosongkan paksa karena terus menerus diserang Israel.
Seluruh pasien, tenaga kesehatan maupun warga yang berlindung harus dievakuasi menuju utara Gaza.
Terkini Lainnya
Konflik Palestina Vs Israel
Bahwa banyak rumah sakit di Gaza telah dikepung, diserang, dan yang terburuk, telah digunakan sebagai pangkalan militer oleh Pasukan Pertahanan Israel
Hamas Setujui Usulan AS soal Perundingan Pembebasan Sandera Israel Meski Masih Ada Kesenjangan
Konflik Palestina Vs Israel
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Singapura Masih Khawatir Meski 16 Pimpinan Jemaah Islamiyah Indonesia Deklarasikan Pembubaran
Masoud Pezeshkian Terpilih Jadi Presiden Iran, Media Israel Sebut Tokoh Moderat
Aksi Gerilya Brigade Al-Qassam dan Al-Quds, Sukses Gerebek Tentara Israel di Gaza
Lucu dan Menggemaskan! Kucing Larry Ikut Sambut PM Inggris yang Baru di Downing Street 10
Meski Negosiasi Gencatan Senjata Tunjukkan Kemajuan, Israel Terus Lancarkan Serangan Udara ke Gaza