androidvodic.com

Tolak Perintah Perang, Pemuda Israel Dijatuhi Hukuman Sebulan Penjara - News

News - Seorang pemuda Israel, Tal Mitnick dijatuhi hukuman 30 hari pernjara oleh pengadilan militer Israel.

Hal tersebut lantaran, pemuda berusia 18 tahun tersebut menolak wajib militer.

Tal Mitnick diadili dan dijatuhi hukuman di pangkalan Tel Hashomer dekat Tel Aviv.

Di Israel, wajib militer merupakan sesuatu yang wajib diikuti oleh warga Israel.

Menurut warga Israel, wajib militer merupakan bagian dari identitas nasional mereka.

Kelompok anti-pendudukan Mesarvot, yang mendampingi Tal Mitnick menjelaskan alasan pemuda tersebut menolak mengikuti wajib militer Israel.

Baca juga: Israel Gunakan Anjing untuk Masuk ke Terowongan Hamas dan Area Mematikan Lainnya, Jadi Kontroversi

Bentuk penolakan Tal Mitnick ini merupakan protes terhadap perang di Gaza dan tentara Israel (IDF) yang sedang berlangsung di Palestina.

Dalam sebuah pernyataan, Tal mengatakan kekerasan tidak membuat tanah ini menjadi milik Israel dan tidak mungkin membuat warganya terusir dari Gaza.

“Tanah ini mempunyai masalah, ada dua negara yang mempunyai hubungan yang tidak dapat disangkal dengan tempat ini. Namun bahkan dengan semua kekerasan yang terjadi di dunia, kita tidak dapat menghapus orang-orang Palestina atau hubungan mereka dengan tanah ini, seperti halnya orang-orang Yahudi atau negara kita. hubungan dengan tanah yang sama tidak dapat dihapuskan", tulis Tal dalam sebuah pernyataan sebelum diadili di pengadilan militer, dikutip dari The New Arab.

Ia juga menjelaskan apa saja yang dilakukan IDF kepada para warga di Gaza sebelum 7 Oktober 2023.

“Sebelum perang, tentara menjaga pemukiman, mempertahankan pengepungan mematikan di Jalur Gaza, dan menjunjung status quo apartheid dan supremasi Yahudi di wilayah antara Yordania dan laut,” kata Tal.

Menurutnya, masalah ini tidak dapat dapat diselesaikan dengan cara kekerasan.

Seorang tentara Israel berbicara kepada yang lain dari atas kendaraan tempur infanteri
Seorang tentara Israel berbicara kepada yang lain dari atas kendaraan tempur infanteri yang dikerahkan di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 27 Desember 2023 di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas.

Baca juga: Tentara Israel Kian Beringas, Setelah Rumah Sakit, Kini Giliran Kamp Pengungsi di Gaza Diserbu

“Tidak ada solusi militer terhadap masalah politik. Oleh karena itu, saya menolak untuk bergabung dengan tentara yang percaya bahwa masalah sebenarnya dapat diabaikan, di bawah pemerintahan yang hanya meneruskan kesedihan dan penderitaan,” tambahnya.

Teman-teman Tal mengatakan pemuda 18 tahun tersebut merupakan orang pertama yang menolak wajib militer Israel sejak awal konflik 7 Oktober 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat