300.000 Tentara Cadangan Israel Dikembalikan ke Keluarga, Perang Masih Berlanjut di 2024 - News
News - Israel menarik tank-tanknya keluar dari beberapa distrik di Kota Gaza pada hari Senin (1/1/2024).
Beberapa pasukan, bahkan pasukan cadangan juga akan ditarik dari Gaza.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari mengatakan, beberapa pasukan cadangan akan meninggalkan Gaza secepatnya pada minggu ini untuk memungkinkan mereka mengisi kembali energi menjelang operasi yang akan datang.
"Adaptasi ini dimaksudkan untuk memastikan perencanaan dan persiapan melanjutkan perang pada tahun 2024," ujarnya.
"IDF harus membuat rencana ke depan berdasarkan pemahaman bahwa akan ada misi tambahan dan pertempuran akan berlanjut hingga sisa tahun ini," ujarnya, dikutip dari BBC.
Hagari mengatakan, sekitar 300.000 tentara cadangan akan mendapat kelonggaran dari konflik ini, sementara Israel berupaya meningkatkan perekonomiannya yang terkena dampak perang.
Baca juga: Hizbullah Umumkan 4 Anggotanya Terbunuh dalam Pertempuran dengan Israel di Lebanon Selatan
"Beberapa tentara cadangan akan kembali ke keluarga dan pekerjaan mereka minggu ini," katanya.
“Hal ini akan meringankan beban perekonomian secara signifikan dan memungkinkan mereka mengumpulkan kekuatan untuk kegiatan mendatang di tahun depan, karena perjuangan akan terus berlanjut dan hal tersebut masih diperlukan."
Sementara itu, serangan penembakan dan rudal mengguncang Jalur Gaza semalam hingga Selasa (2/1/2024), setelah tentara Israel memperingatkan perangnya di wilayah tersebut akan berlangsung hingga tahun 2024, dikutip dari Al Arabiya.
Sekitar 21.978 orang – sebagian besar perempuan dan anak-anak – telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Laporan terkini menyebutkan 56.697 orang di Gaza terluka dalam periode yang sama.
Jumlah tersebut termasuk 156 orang tewas dan 246 orang terluka dalam 24 jam terakhir, tambah kementerian tersebut.
Israel terus membombardir Gaza hingga akhir tahun kelam di wilayah tersebut.
PBB mengatakan 85 persen dari 2,4 juta penduduk Gaza – hampir dua juta – kini telah mengungsi.
Ribuan dosis vaksin untuk penyakit anak-anak, termasuk polio dan campak, telah dikirimkan ke Gaza, untuk membantu mengatasi keadaan darurat kesehatan yang semakin meningkat, lapor Reuters.
Kantor berita tersebut mengutip Kementerian Kesehatan Palestina yang mengatakan bahwa persediaan yang diperkirakan untuk menutupi vaksinasi hingga 14 bulan telah masuk melalui perbatasan Rafah dengan Mesir.
Berbicara dari Rafah, Ayadil Saparbekov dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kepada BBC bahwa vaksin sangat penting karena kondisi kehidupan warga Gaza.
“Ribuan orang tinggal bersama di kamp-kamp yang penuh sesak dengan kondisi air yang sangat buruk, kebersihan yang buruk dan sanitasi yang sangat buruk – semuanya merupakan tempat berkembang biaknya berbagai penyakit,” katanya.
(News, Widya)
Terkini Lainnya
Konflik Palestina Vs Israel
300.000 tentara cadangan akan mendapat kelonggaran dari konflik, sementara Israel berupaya meningkatkan perekonomiannya yang terkena dampak perang.
Pakar Sebut Israel Ada di Tangan Hizbullah, Serangan Berhenti jika Israel Setujui Gencatan Senjata
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Ganjar Pranowo dan Basuki Tjahaja Purnama Jadi Ketua DPP PDIP Sampai 2025
Hamas Kemukakan Ide Baru untuk Akhiri Perang: Jaminan Internasional hingga Penarikan Bertahap IDF
Gertak Barat, Putin: Kami Siap Perang Jika NATO Senggol Kawasan Perbatasan
17.300 Hektar Lahan di Israel Utara Hangus Kena Rudal Hizbullah sejak Oktober 2023
Jejak Karir Keir Starmer, Mantan Pengacara yang jadi PM Inggris 2024 Lengserkan Posisi Rishi Sunak