androidvodic.com

Helikopter PBB Ditangkap dan Dibakar Al-Shabab, Kelompok yang Terkait dengan Al-Qaeda di Somalia - News

News - Helikopter Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ditangkap dan dibakar oleh Al-Shabab, kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda.

Dilansir Washington Post, peristiwa ini terjadi pada Rabu (10/1/2024) di Mogadishu, Somali.

Helikopter PBB itu melakukan pendaratan darurat di wilayah Galguduud tengah, terang dua orang yang bekerja dengan organisasi internasional dan berbasis di Mogadishu.

Seorang pejabat PBB di Mogadishu juga mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada Al Jazeera.

Pendaratan darurat terjadi karena helikopter melaporkan adanya kesalahan teknis, jelas memo internal PBB.

Berdasarkan memo tersebut, ada sembilan penumpang di dalam pesawat tersebut.

pbb somalia
Helikopter Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ditangkap dan dibakar oleh Al-Shabab, kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda pada Rabu (10/1/2024).

Di antaranya termasuk personel militer dan kontraktor pihak ketiga.

Setidaknya enam penumpang dilaporkan ditangkap oleh al-Shabab.

“Semua penerbangan PBB untuk sementara dihentikan di wilayah tersebut sampai pemberitahuan lebih lanjut,” bunyi memo itu.

"Pesawat tersebut mengalami kerusakan tak lama setelah lepas landas dari kota Beledweyne di Somalia tengah," kata Mayor Hassan Ali kepada kantor berita Reuters.

“Dua pria Somalia dan beberapa warga asing berada di dalam pesawat,"

Baca juga: Hampir 100 Orang Tewas Akibat Banjir di Somalia, Dipicu Hujan Lebat Sejak Oktober

Pesawat itu juga membawa pasokan medis dan seharusnya mengangkut tentara yang terluka dari wilayah Galguduud.

Ketika ditanya tentang insiden yang dilaporkan, juru bicara PBB Stephane Dujarric membenarkan “insiden tersebut melibatkan helikopter yang dikontrak PBB yang terjadi hari ini di Galmudug di Somalia”.

“Upaya respons sedang dilakukan,” katanya kepada wartawan di New York.

“Demi keselamatan semua penumpang, kami tidak akan mengatakan apa pun lagi saat ini. Kami sepenuhnya terlibat dalam upaya menyelesaikannya,” tambah Dujarric.

Al-Shabaab telah memimpin pemberontakan berdarah selama 16 tahun terhadap pemerintah pusat yang rapuh di Mogadish.

Belum ada komentar langsung dari pemerintah Somalia mengenai insiden hari Rabu (10/1/2024) tersebut.

(News/Andari Wulan Nugrahani)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat