androidvodic.com

Tipu-tipu Tentara Israel Agar Pemukim Utara Gak Ngamuk: Ngaku Menyusup ke Lebanon Padahal Kagak - News

Tipu-tipu Ala Tentara Israel: Ngaku Menyusup ke Lebanon Padahal Kagak, Agar Pemukim Gak Ngamuk

News - Radio Tentara Israel dilaporkan membuat klaim palsu tentang serangan infiltrasi di tanah Lebanon yang tidak pernah terjadi.

Disebutkan, Radio Tentara Israel membuat berita mengenai klaim kalau pasukan khusus Israel telah menyusup ke wilayah Lebanon dan melakukan serangan Senin (15/1/2024) malam, di wilayah Ayta al-Shaab, Lebanon.

Radio Tentara Israel juga mengklaim kalau ini adalah serangan pertama sejak perang tahun 2006 antara Israel dan Lebanon.

Baca juga: Komite Perlawanan Palestina: Hizbullah-Houthi-Kataib Hizbullah Bersatu, Awal Habisnya Israel

"Namun hal ini secara cepat dibantah oleh sumber-sumber kredibel Lebanon di wilayah tersebut," tulis laporan Al Mayadeen.

"Sumber informasi yang dikonfirmasi ke Al Mayadeen membenarkan bahwa media Israel menyebarkan berita palsu, menekankan bahwa tidak ada infiltrasi atau serangan darat," tambah laporan tersebut.

Ulasan tersebut menggambarkan, kalau para narasumber di Lebanon mengaitkan klaim Radio Tentara Israel ini dalam konteks yang lebih luas, sebagai upaya IDF untuk meningkatkan moral para pemukim yang tersisa di wilayah utara.

Kritik dan bahkan tuntutan kompensasi dari pemukim utara Israel belakangan makin gencar seiring tak bisa kembalinya mereka ke rumah-rumah mereka di perbatasan. 

"IDF menggunakan berbagai metode, termasuk mengarang pencapaian yang tidak ada, melalui aksi media," kata laporan tersebut mengutip narasumber di Lebanon.

Baca juga: Media Israel: Jumlah Korban IDF Lawan Hamas dan Hizbullah Capai Angka Mengerikan

Pun, sumber Al Mayadeen mengungkapkan, fakta yang terjadi adalah upaya tiga tentara dari unit pengintaian "Maglan" Israel untuk menyusup dari arah situs al-Raheb di wilayah pendudukan Israel menuju wilayah Lebanon yang telah dibebaskan.

"Unit IDF ditemukan dan rencana mereka digagalkan. Mereka kemudian kembali ke situs al-Raheb yang diduduki, dengan tangan kosong, dan kecewa," menurut sumber tersebut.

Sumber kemudian mengkonfirmasi kepada Al Mayadeen kalau milisi perlawanan Lebanon, Hizbullah tetap teguh berada di titik nol Garis Biru yang sering secara tidak akurat disebut sebagai perbatasan Lebanon-Palestina (wilayah pendudukan Israel).

Baca juga: Ancam Lebanon, Utusan AS: Belajarlah dari Gaza, Singkirkan Hizbullah dari Perbatasan Israel

Asap mengepul menyusul serangan udara Israel di desa Kfar Kila di Lebanon selatan dekat perbatasan dengan Israel pada 9 Januari 2024, di tengah ketegangan lintas batas yang sedang berlangsung ketika pertempuran terus berlanjut antara Israel dan militan Hamas di Gaza.
Asap mengepul menyusul serangan udara Israel di desa Kfar Kila di Lebanon selatan dekat perbatasan dengan Israel pada 9 Januari 2024, di tengah ketegangan lintas batas yang sedang berlangsung ketika pertempuran terus berlanjut antara Israel dan militan Hamas di Gaza. (Rabih DAHER / AFP)

Media Israel Ulas Krisis Front Utara

Sebuah opini yang diterbitkan di surat kabar Israel Israel Hayom, berjudul Jangan beri tahu kami bahwa 'Hizbullah terhalang', mengulas krisis yang sedang dihadapi oleh pemukim Israel di wilayah utara Palestina yang diduduki.

Krisis ini, yang dikenal di "Israel" sebagai "krisis front utara" saat Hizbullah, semakin intensif menyerang seusai dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat