androidvodic.com

Rusia Bunuh 60 Tentara Bayaran Prancis di Ukraina, Paris Bantah Kirim Pasukan ke Kyiv - News

News - Kementerian Luar Negeri Prancis membantah klaim Rusia bahwa ada tentara bayaran Prancis di Ukraina.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan Rusia telah membunuh tentara bayaran Prancis di Kharkiv, Ukraina.

Prancis mengatakan negaranya hanya mengirim bantuan militer dan bukan prajurit.

“Prancis membantu Ukraina dengan pasokan material militer dan pelatihan militer, sesuai sepenuhnya dengan hukum internasional, untuk membantu Ukraina dalam perjuangannya mempertahankan kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayahnya,” kata Kementerian Luar Negeri Prancis, Kamis (18/1/2024).

“Prancis tidak memiliki tentara bayaran, baik di Ukraina maupun di tempat lain, tidak seperti negara-negara lain,” tambahnya.

Rusia Serang Posisi Tentara Bayaran di Kharkiv

Sehari sebelumnya, Rabu (17/1/2024), Rusia mengatakan pasukannya telah melakukan serangan presisi terhadap sebuah gedung yang menampung tentara bayaran asing di kota Kharkiv, Ukraina.

“Pada malam tanggal 16 Januari, angkatan bersenjata Federasi Rusia melakukan serangan tepat terhadap titik penempatan sementara militan asing di Kota Kharkiv, yang intinya adalah tentara bayaran Perancis,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, Rabu pagi.

Mereka sebagian besar adalah tentara bayaran Perancis dan bangunan tersebut hancur, dengan lebih dari 60 orang tewas, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, Rabu.

Selain itu, lebih dari 20 orang terluka.

Laporan tersebut tidak memberikan bukti, dan Reuters tidak dapat memverifikasi klaim tersebut.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-695: Rusia Tuntut 68 Tentara Bayaran Asing dari 7 Negara

Rusia Panggil Dubes Prancis di Moskow

Kementerian Luar Negeri Rusia telah memanggil Duta Besar Prancis untuk Moskow, Pierre Levy, terkait tentara bayaran Prancis yang tewas dalam serangan Rusia di kota Kharkov.

“Kementerian Luar Negeri telah memanggil duta besar Prancis menyusul serangan Rusia terhadap pangkalan sementara tentara bayaran asing di Kharkov, tempat puluhan warga negara Prancis ditempatkan,” kata Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Jumat (19/1/2024), dikutip dari TASS.

Isu mengenai Ukraina yang disebut menggunakan tentara bayaran, mulai terdengar pada tahun lalu.

Pada Agustus 2023, anggota parlemen Prancis, Frederic Mathieu, mengirimkan permohonan kepada kepala Kementerian Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin.

Permintaan itu terkait risiko keamanan bagi Prancis karena ada kurang lebih 400 orang Prancis yang berangkat ke Ukraina sejak invasi Rusia, yang menurutnya ada 100 orang yang menjadi tentara bayaran.

(News/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat