Sikap Sekjen PBB soal Konflik di Palestina: Ultimatum Israel sekaligus Kutuk Hamas - News
News, JAKARTA - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memberi peringatan bahwa penolakan Israel terhadap solusi dua negara akan memperpanjang konflik yang mengancam perdamaian global, Selasa (23/1/2024).
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyebut pada pertemuan tingkat menteri Dewan Keamanan PBB, bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan keluar dari siklus ketakutan, kebencian, dan kekerasan yang tidak ada habisnya.
Ia juga telah menegaskan dalam sebuah pertemuan di New York, Senin (22/1/2024), bahwa penolakan terhadap negara Palestina hanya akan berpotensi menambah keberanian para ekstrimis.
“Penolakan yang jelas dan berulang-ulang pada minggu lalu terhadap solusi dua negara di tingkat tertinggi pemerintahan Israel tidak dapat diterima,” kata Guterres kepada dewan, Rabu(24/1/2024).
“Penolakan ini, dan penolakan terhadap hak kenegaraan rakyat Palestina, akan memperpanjang konflik yang telah menjadi ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan global tanpa batas waktu,” tambahnya.
Di satu sisi, Guterres ikut mengecam pembantaian yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, terutama di wilayah Gaza dan sekitarnya. Namun, dia juga mengutuk pembunuhan, penculikan warga sipil, dan penggunaan kekerasan seksual terhadap mereka yang dilakukan oleh Hamas.
Terlepas dari semua upaya yang telah dilakukan oleh para staf dan mitra PBB, tidak ada bantuan kemanusiaan yang dipercaya dapat berfungsi secara efektif ditengah situasi perang yang masih bergejolak.
Dengan melihat potensi ancaman tersebut, Sekjen PBB itu menegaskan, gencatan senjata harus dilaksanakan sesegera mungkin, agar mereka dapat memastikan bantuan sampai ke tempat yang dibutuhkan, memfasilitasi pembebasan sandera, serta menurunkan ketegangan di wilayah Timur Tengah.
Baca juga: Irak Membantu Yaman Blokade Laut kepada Israel, Ancam Rusak Pelabuhan Israel Sampai Tak Berfungsi
Guterres memperingatkan bahwa risiko eskalasi regional yang lebih luas kini telah menjadi kenyataan, merujuk pada kekerasan yang terjadi di Lebanon, Yaman, Suriah, dan Irak.
Mendukung pernyataan sekjen PBB tersebut, Riyad Mansour, duta besar Palestina untuk PBB mengatakan, mulai dari pertemuan G77 di Kampala, para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels, PBB di New York, hingga masyarakat dunia, sebagian besar telah menyatukan suara untuk menyerukan gencatan senjata kemanusiaan.
“Netanyahu hanya didorong oleh satu tujuan, kelangsungan hidupnya sendiri,” tuduh Mansour. (Agave Boniarce Veva Situmorang/cnn/apnews/theguardian).
Terkini Lainnya
Konflik Palestina Vs Israel
Di satu sisi, Guterres ikut mengecam pembantaian yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, terutama di wilayah Gaza dan sekitarnya.
Pakar Sebut Israel Ada di Tangan Hizbullah, Serangan Berhenti jika Israel Setujui Gencatan Senjata
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Ganjar Pranowo dan Basuki Tjahaja Purnama Jadi Ketua DPP PDIP Sampai 2025
Hamas Kemukakan Ide Baru untuk Akhiri Perang: Jaminan Internasional hingga Penarikan Bertahap IDF
Gertak Barat, Putin: Kami Siap Perang Jika NATO Senggol Kawasan Perbatasan
17.300 Hektar Lahan di Israel Utara Hangus Kena Rudal Hizbullah sejak Oktober 2023
Jejak Karir Keir Starmer, Mantan Pengacara yang jadi PM Inggris 2024 Lengserkan Posisi Rishi Sunak