Tak Kapok, Ukraina Siapkan Serangan Balasan Lagi - News
News -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tengah menyiapkan serangan balik ke Rusia pada musim semi 2024 mendatang.
Gagalnya serangan balik pada Juni 2023 lalu tak membuat militer Ukraina kapok. Pengalaman tersebut justru menjadi pelajaran agar perjuangan mengusir Rusia terlaksana.
Hal tersebut diungkapkan kepala intelijen militer Kirill Budanov kepada The Telegraph dikutip News, Kamis (1/2/2024).
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-707: AS akan Kirim Bom GLSDB Berpresisi Tinggi ke Ukraina
Saat ini, Presiden Volodymyr Zelensky tengah mempersiapkan mobilisasi warganya untuk menjadi pejuang negara.
Ia menargetkan bakalan merekrut tentara baru sebanyak 500.000 orang.
Bahkan Zelensky beberapa hari lalu mengklaim sudah memiliki sebanyak 880.000 tentara, jauh lebih banyak dibanding saat invasi Rusia pada Februari 2022 yang hanya kurang dari 300.000 orang.
Budanov mengatakan, angkatan perang Ukraina bertekad usir pasukan Rusia yang saat ini tengah menduduki sejumlah kota di Donbass antara lain Kupyansk, Avdivka, Liman dan Artyomovsk atau Bakhmut.
“Kami bergerak, musuh bergerak. Sekarang giliran musuh. Ini akan berakhir, dan kemudian urusan kita akan dimulai,” kata Budanov.
Russia Today menyebutkan, serangan balasan terakhir Ukraina Juni hingga sekitar bulan Oktober 2023.
Serangan dilakukan dalam upaya menembus garis pertahanan Rusia di beberapa titik di Wilayah Kherson, Zaporzhye dan Donetsk.
Akan tetapi serangan tersebut gagal dan tak mencapai hasil signifikan.
Justru saat serangan selama hampir empat bulan tersebut membuat sebanyak 160.000 tentara Ukraina gugur.
Baca juga: Barat Kalah di Ukraina dan Prospek Perang Rusia-Ukraina
Kali ini, militer Ukraina akan berperang dengan sebagian besar perangkat keras yang disediakan oleh Barat dihancurkan dan pasukan mereka yang paling terlatih akan digantikan dengan wajib militer yang tidak berpengalaman, sementara bantuan militer dari AS masih belum pasti.
Bahkan saat ini, situasi di garis depan masih “dramatis,” kata para “jenderal dan tentara” yang tidak disebutkan namanya kepada surat kabar Jerman Die Welt pekan lalu, dengan alasan kekurangan amunisi penting dan rekrutan baru.
Presiden Ukraina Vladimir Zelensky bulan lalu mengumumkan rencana untuk memobilisasi sekitar 500.000 wajib militer baru untuk menutupi mereka yang hilang sejak awal konflik hampir dua tahun lalu.
Meskipun Ukraina tidak mempublikasikan angka korban jiwa, Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan kerugian yang dialami Kiev sejak Februari 2022 mencapai hampir 400.000 orang.
Aleksey Arestovich, mantan ajudan Presiden Vladimir Zelensky, menyebutkan angkanya mencapai 300.000.
Selain akan merekrut setengah juta tentara baru, Ukraina juga tengah menyiapkan penerbang-penerbang handal.
Mereka saat ini dilatih di sejumlah negara anggota Uni Eropa untuk menerbangkan puluhan jet tempur F-16 sumbangan dari sejumlah negara Barat.
Terkini Lainnya
Konflik Rusia Vs Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tengah menyiapkan serangan balik ke Rusia pada musim semi 2024 mendatang.
Hamas Setujui Usulan AS soal Perundingan Pembebasan Sandera Israel Meski Masih Ada Kesenjangan
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Hamas Setujui Usulan AS soal Perundingan Pembebasan Sandera Israel Meski Masih Ada Kesenjangan
LIVE Tank APC Jebol di Rafah, Sistem Rudal Bawah Tanah Hizbullah Jadi Momok Baru IDF
Disergap di Laut Hitam, Dua Jet Tempur Rusia Buru-buru Mundur
Video Sistem Rudal Bawah Tanah Canggih Hizbullah Muncul di Tengah Isu Israel Serang Lebanon
Singapura Masih Khawatir Meski 16 Pimpinan Jemaah Islamiyah Indonesia Deklarasikan Pembubaran