androidvodic.com

FSB Gagalkan Rencana Teror di Krimea, 3 Orang Hampir Ledakkan Mobil Pejabat Rusia - News

News - Dinas keamanan Rusia (FSB) berhasil menggagalkan rencana serangan yang diduga disiapkan oleh pegawai Dinas Keamanan Ukraina (SBU) di wilayah Krimea.

FSB menangkap tiga warga negara Rusia karena dicurigai bekerja untuk SBU.

Rekaman yang dirilis oleh FSB menunjukkan para tersangka, sepasang suami istri dan seorang pria lainnya, ditahan di lokasi yang tidak disebutkan.

"Mereka diduga merencanakan serangan terhadap iring-iringan mobil yang mengangkut seorang pejabat senior dari Semenanjung Krimea," kata FSB, Senin (5/2/2024), dikutip dari Publikasi Majelis Federal Federasi Rusia, pnp.ru.

Mobil pejabat itu rencananya akan dihancurkan dengan perangkat berbasis ranjau anti-tank asing dengan sekring yang terhubung ke telepon seluler. 

FSB mengatakan ketiga warga negara Rusia itu menerima instruksi dari SBU.

“Saya disuruh menempatkan alat peledak (ranjau buatan Amerika atau Jerman) di wilayah Kota Melitopol. Saya membawanya dalam ketel gas dan kemudian membawanya ke Republik Krimea," kata Vladimir Bondar, salah satu warga negara Rusia yang ditahan FSB.

"Setelah itu petugas SBU diinstruksikan untuk mencari garasi dan di garasi tersebut melengkapi tempat persembunyian untuk ranjau tersebut. Tujuannya adalah untuk menyerang iring-iringan mobil,” lanjutnya.

“Dari 26 Januari hingga 1 Februari, kami sedang mempersiapkan serangan teroris, yaitu kami melihat rute pergerakan iring-iringan mobil ini melalui telepon kami,” kata Oksana Shevchenko, orang lainnya yang ditahan.

FSB Sita Peralatan dan Bahan Peledak

FSB juga menyita berbagai peralatan dari kelompok tersebut, termasuk alat pemancar radio, mesin penempatan ranjau, alat penstabil, alat peledak rakitan yang berisi bola baja, dan ranjau pengarah anti-tank DM22 buatan Jerman.

Baca juga: Warga Ukraina Kirim Bahan Peledak ke Rusia, Diselundupkan Pakai Aki Mobil

Badan itu mengatakan ranjau jenis ini telah dipasok ke Ukraina oleh Jerman di tengah perang yang sedang berlangsung.

Selain itu, alat peledak fragmentasi berdaya ledak tinggi dengan massa total lebih dari 3 kilogram juga ditemukan di gudang senjata tersangka.

Menurut FSB, alat peledak rakitan ini dilengkapi dengan detonator listrik dengan sekring jarak jauh yang dapat bekerja dengan telepon seluler yang terhubung.

"Para tersangka yang ditahan telah mengakui keterlibatan mereka dalam dugaan komplotan tersebut, memberikan kesaksian tentang peran mereka dan keterlibatan SBU," kata FSB, dikutip dari RIA Novosti.

"Serangan itu direncanakan akan dilakukan di Kota Simferopol," kata FSB, tanpa mengungkapkan pejabat senior mana yang menjadi sasaran.

Selama perang Rusia dan Ukraina, FSB telah menahan puluhan tersangka, termasuk orang Rusia, Ukraina, atau warga negara ganda.

Mereka dicurigai memata-matai Ukraina atau merencanakan serangan teror di wilayah Rusia.

(News/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat