androidvodic.com

Netanyahu Terobsesi Habisi Hamas saat Israel Tunggu Jawaban Yahya Sinwar soal Pertukaran Sandera - News

News - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berambisi untuk menghabisi pemimpin gerakan perlawanan Palestina, Hamas.

Ia mengatakan itu adalah tujuan Israel dalam perang dan tidak akan berhenti sebelum tujuan itu tercapai.

"Kita harus membunuh kepemimpinan Hamas. Perang tidak bisa berakhir sebelum hal ini terjadi," kata Netanyahu dalam pertemuan di markas besar Knesset (parlemen) di Yerusalem Barat, seperti dilaporkan Haaretz, Selasa (6/2/2024).

"Untuk mencapai tujuan ini akan memakan waktu berbulan-bulan, bukan bertahun-tahun," klaim Netanyahu yang yakin tujuannya akan tercapai dengan cepat.

Sebelumnya, Netanyahu menolak untuk menghentikan perang melalui gencatan senjata tanpa menghabisi Hamas.

Pada Senin (5/2/2024), Netanyahu meyakinkan komandan militer Israel untuk memberikan pukul keras pada Poros Perlawanan.

"Kemenangan penuh akan memberikan pukulan fatal terhadap poros kejahatan yang terdiri dari Iran, Hizbullah, Houthi, dan tentu saja Hamas," katanya.

Ia khawatir, ancaman keamanan terhadap Israel akan meningkat jika tidak menghancurkan Hamas.

Pada Desember lalu, Netanyahu juga menyatakan pendapatnya yang keras kepala untuk tidak menarik pasukannya dari Gaza, menyusul proposal gencatan senjata dari para mediator.

“Saya berkomitmen terhadap hal ini, para pejuang kami juga berkomitmen terhadap hal tersebut, dan mayoritas rakyat juga berkomitmen terhadap hal tersebut," katanya bulan lalu, dikutip dari Anadolu.

"Kami tidak akan puas dengan kemenangan yang kurang dari total,” lanjutnya.

Baca juga: Yair Lapid Minta Netanyahu Pecat Pejabat Ekstremis Israel: Ben Gvir adalah Aib

Israel Menunggu Hamas Tanggapi Proposal Gencatan Senjata

Di sisi lain, anggota Knesset dari Partai Likud, Danny Danon, mengatakan dalam pertemuan itu bahwa sangat memalukan bagi Israel yang harus menunggu tanggapan Hamas terkait proposal gencatan senjata.

“Situasi kemarin, ketika seluruh negara sedang menunggu apa yang akan dikatakan (pemimpin Hamas di Gaza Yahya Sinwar), sungguh memalukan," katanya.

Danny Danon mencegah warga Palestina di Jalur Gaza selatan untuk kembali ke utara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat