androidvodic.com

Ledakan Pipa Gas di Iran karena Sabotase, Iran Tuduh Israel di Balik Sejumlah Sabotase di Iran - News

Ledakan Pipa Gas di Iran karena Sabotase, Israel di Balik Sejumlah Sabotase di Fasilitas Nuklir

News- Sebuah pipa gas meledak di kota Borujen, Iran tengah, di provinsi Chaharmahal dan Bakhtiarion, Iran, pada 14 Februari.

“Kebakaran berikutnya terjadi setelah ledakan tersebut, menurut gubernur Borujen. Petugas pemadam kebakaran dan tim penyelamat segera diberangkatkan ke lokasi kejadian. Sumber melaporkan bahwa insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa,” kata media Iran, Mehr.

Kebakaran telah berhasil dipadamkan, dan jaringan gas Iran mulai stabil, menurut seorang pejabat yang dikutip oleh IRNA.

Saeed Aghili, direktur pengiriman Perusahaan Gas Nasional Iran (NIGC), menyatakan harapannya bahwa “saluran pipa akan diperbaiki dan dapat beroperasi sesegera mungkin.”

Pejabat itu menambahkan bahwa “dua tindakan sabotase” menyebabkan ledakan pipa di Borujen.

“Untungnya tidak ada yang terluka akibat ledakan tersebut,” tambahnya.

Baca juga: Jaringan Pipa Gas Utama Iran Meledak, Diduga karena Sabotase

Ledakan itu terjadi sebulan setelah serangan teror ISIS yang menewaskan puluhan warga sipil pada 3 Januari ketika mereka mengunjungi makam mendiang komandan Pasukan Quds Qassem Soleimani.

Iran menuduh Israel mengarahkan serangan pada saat itu. Teheran telah lama menuduh Israel berada di balik operasi sabotase di Iran.

Sebuah kelompok peretas yang dituduh memiliki hubungan dengan Israel mengaku bertanggung jawab atas serangan siber di pompa bensin Iran pada 18 Desember tahun lalu.

Kelompok peretas yang sama juga pernah mengklaim serangan siber terhadap Iran, termasuk serangan siber pada Juni 2022 yang menargetkan perusahaan baja Iran.

Tel Aviv memiliki sejarah panjang dalam pembunuhan pejabat Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan ilmuwan nuklir Iran, dan berada di balik upaya sabotase di beberapa fasilitas nuklir dan militer di Iran.

Pada Januari 2023, Israel menggunakan drone untuk menyerang pabrik sistem senjata canggih di kota Isfahan, Iran.

Serangan tersebut adalah yang pertama di bawah pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan tidak diumumkan oleh militer Israel, namun menolak berkomentar.

(Sumber: The Cradle)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat