androidvodic.com

Operasi UNRWA akan Terganggu Mulai Maret Dampak dari AS dan Beberapa Negara Barat Setop Danai UNRWA - News

Operasi UNRWA akan Terganggu Mulai Maret Dampak dari AS dan Beberapa Negara Barat Setop Danai UNRWA

News- Lembaga PBB untuk Palestina, UNRWA akan menghadapi ‘arus kas negatif’ jika blokade pendanaan yang dilakukan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa lainnya terus berlanjut.

Irlandia baru-baru ini menjanjikan €20 juta kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina, yang dituduh Israel terlibat dalam serangan 7 Oktober.

Krisis pendanaan parah yang dihadapi oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), berkat pemotongan dana yang dipimpin AS, diperkirakan akan memburuk secara signifikan dalam beberapa bulan mendatang.

Ketua UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan dalam konferensi pers di Irlandia pada tanggal 15 Februari bahwa negara-negara yang baru-baru ini menghentikan dukungan keuangan untuk UNRWA harus "segera membatalkan keputusan tersebut."

“Operasi kami akan mulai terganggu mulai bulan Maret, namun bulan April akan menjadi bulan di mana kami akan berada di bawah arus kas negatif yang sangat, sangat, sangat dalam,” kata Lazzarini, seraya menambahkan bahwa lembaga tersebut sedang menghadapi “ancaman eksistensial.”

Baca juga: Israel Bombardir Pusat Rehabilitasi UNRWA Gaza bagi Tunanetra, Semua Ruangan Habis Terbakar

Komentarnya muncul setelah Irlandia menjanjikan €20 juta kepada badan PBB tersebut dan mendesak negara lain yang memotong dana mereka untuk melanjutkan dukungan untuk UNRWA.

AS, Kanada, Inggris, Jerman, Perancis, Jepang, Australia, Belanda, dan Austria termasuk di antara kelompok negara-negara barat yang memotong dana untuk UNRWA bulan lalu, sambil menunggu penyelidikan internal.

Penangguhan pendanaan terjadi setelah Israel menuduh pegawai UNRWA terlibat dalam operasi tanggal 7 Oktober terhadap pemukiman Israel. Israel juga mengklaim bahwa beberapa fasilitas dan kendaraan badan tersebut digunakan selama Operasi Banjir Al-Aqsa.

“Sekretaris Jenderal merasa ngeri dengan tuduhan yang sangat serius yang melibatkan beberapa anggota staf UNRWA dalam serangan teror tanggal 7 Oktober di Israel. PBB mengambil tindakan cepat. Sekretaris Jenderal segera mengaktifkan penyelidikan oleh Kantor Layanan Pengawasan Internal (OIOS) PBB,” kata UNRWA pada 8 Februari.

Israel hingga saat ini, masih belum mempublikasikan bukti apa pun yang diklaimnya sebagai kejahatan melawan badan PBB tersebut.

Lebih dari 140 pegawai UNRWA tewas dalam serangan Israel di Gaza. Mayoritas pekerja badan tersebut adalah warga Palestina.

(Sumber: The Cradle)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat