androidvodic.com

Janda Pembangkang Kremlin Alexei Navalny Akhirnya Muncul, Siap Pimpin Gerakan Pro Demokrasi Rusia - News

News -- Setelah sekian lama menghindari sorotan, janda pembangkang Rusia Alexei Navalny yang tewas di penjara Rusia, Yulia Navalnaya, akhirnya muncul.

Navalnaya dengan tegas menyalahkan pemimpin Rusia, Vladimir Putin atas kematian suaminya.

Ia pun bersumpah untuk melanjutkan perjuangan sang suami, menjadi aktivis penantang pemerintahan Putin. Ia juga meminta para pengikutnya untuk bersatu di sisinya.

Dalam sebuah video yang dikutip The New York Times, Navalnaya mengimbau para pengikutnya untuk mengawal penyelidikan kematian sang suami.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-725, G7 Tuntut Kremlin Klarifikasi Kematian Alexei Navalny

“Saya meminta Anda untuk berbagi kemarahan saya,” katanya kepada pengikut Navalny dalam video yang diposting di saluran YouTube-nya.

“Untuk berbagi kemarahan, kemarahan, dan kebencian saya terhadap mereka yang berani membunuh masa depan kita,” ia menambahkan.

Sepeninggal Alexei Navalny, Navalnaya muncul dan langsung menegaskan siap menggantikan sang suami memimpin gerakan pro-demokrasi yang terpecah.

Ia menegaskan, bahaya dan rintangan yang dihadapinya dalam upaya menyatukan oposisi dari luar Rusia sangatlah signifikan.

Jamda Navalny juga mengatakan berdasarkan informasi yang ia dapatkan, setidaknya 366 orang telah ditahan di 39 kota di seluruh Rusia sejak Navalny dinyatakan meninggal, menurut kelompok hak asasi manusia.

"Anton Troianovski, kepala biro kami di Moskow, mengatakan kepada kami bahwa kelompok hak asasi manusia mengatakan banyak dari mereka yang ditahan hanya sekedar meletakkan bunga," ujarnya.

“Dan pada saat yang sama, di televisi pemerintah, yang merupakan media berita utama di Rusia saat ini, hampir tidak ada pemberitaan mengenai apa yang telah terjadi.”

Baca juga: Tokoh Oposisi Rusia Alexei Navalny Tewas, Joe Biden: Valdimir Putin Harus Bertanggung Jawab

Kematian Navalny

Navalny ditemukan meninggal dunia di sebuah penjara di penjara Wilayah Yamalo-Nenets, utara lingkaran Arktik, Rusia pada Jumat (17/2/2024).

Pria berusia 47 tahun itu kehilangan kesadaran setelah berjalan-jalan. Dokter menyatakan Navalny meninggal setelah pukul 14.00 waktu setempat.

“Semua tindakan resusitasi yang diperlukan telah dilakukan, namun gagal mencapai hasil positif,” jelas pihak berwenang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat