androidvodic.com

Kiev Salahkan Barat Lamban Kirim Senjata, Ukraina 'Babak Belur' Duluan - News

News -- Ukraina menyalahkan lambannya negara-negara Barat mengirim bantuan senjata, kini negeri itu telah babak belur dihajar Rusia.

Sebagian wilayah di Donbass, Ukraina bagian timur, lambat laun hilang dikuasai oleh musuh, sementara bantuan senjata ke Kiev belum juga diterima.

Dengan jatuhnya kota strategis Avdiivka, pasukannya Vladimir Putin terus merangsek jauh lebih dalam wilayah Ukraina.

Baca juga: Volodymyr Zelenskyy: 31.000 Tentara Ukraina Gugur dalam Perang Melawan Rusia Sejak Februari 2022

Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan bahwa bantuan tersebut banyak yang berupa janji-janji yang belum terpenuhi.

“Saat ini, komitmen bukan merupakan penyampaian, 50 persen komitmen tidak dilaksanakan tepat waktu,” kata Umerov pada hari Minggu (25/2/2024) di sebuah forum di Kiev dikutip dari Russia Today.

Ia pun menyebut bahwa komitmen yang tidak dilakukan oleh Barat, berakibat pada kerugian Ukraina.

"Kita akan kehilangan orang, kita akan kehilangan wilayah,” ujar Menhan Ukraina.

Emerov kembali mengungkap, bahwa militernya saat ini sedang dalam penantian yang tak pasti dari paket bantuan Amerika Serikat sebesar 60 miliar dolar AS.

Paket bantuan tersebut telah diajukan oleh senat AS, namun belum disetujui oleh DPR-nya negeri Paman Sam.

Sementara stok amunisi dan perlengkapan perang terus menipis.

Contoh kekalahan akibat kurangnya amunisi dan personel terjadi pada dikuasainya kota Avdiivka, di mana pasukan Ukraina berperang dengan tentara Ukraina yang jumlahnya tujuh kali lipat.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-733: Kyiv Tuduh Rusia Tembak 7 Tentara Ukraina yang Menyerah

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky bereaksi terhadap kekalahan tersebut dengan memperingatkan bahwa “defisit senjata buatan” memungkinkan Moskow untuk lebih unggul.

Umerov mengakui bahwa dana perang yang diberikan Barat sebesar 230 miliar dolar belum mampu mengalahkan Rusia.

Dalam pendanaannya pun tidak lebih besar, ia menyebut pemimpin Rusia Vladimir Putin menyediakan anggaran 150 miliar dolar per tahun untuk invasi ke Ukraina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat