androidvodic.com

Hamas Sebut Israel Sebarkan Informasi Palsu soal Penembakan Massal Warga Gaza yang Antre Bantuan - News

News - Para pejuang Palestina, Hamas mengatakan, Israel telah menyebarkan informasi palsu terkait penembakan massal kepada warga Gaza yang sedang mengantre bantuan makanan pada Kamis (1/3/2024).

Menurut Hamas, Israel membuat informasi palsu untuk mewajarkan penembakan yang menewaskan 112 warga Palestina dan melukai 750 orang.

"Tentara Zionis menyebarkan penipuan dan informasi palsu tentang pembantaian mengerikan yang dilakukannya, berupaya untuk melegitimasi pembunuhan sistematis terhadap rakyat kami melalui narasi sepele," kata Hamas, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Pernyataan yang dibuat Hamas tersebut menyoroti Israel yang kerap membuat informasi palsu atas agresi yang dilakukan mereka di Gaza.

Tidak hanya itu, Hamas juga meminta Mahkamah Internasional (ICJ) dan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengambil tindakan serius atas aksi keji Israel ini.

Hamas menekankan Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan dan pelanggaran yang telah dilakukan terhadap rakyat Palestina.

Sebagai informasi, tentara Israel telah menembaki kerumunan warga Palestina yang sedang menunggu bantuan di bundaran Al-Nabulsi dekat Jalan Al-Rashid, barat daya Kota Gaza.

Mengutip dari Al Jazeera, truk bantuan yang sedang dalam perjalanan tersebut diketahui membawa tepung.

Konvoi truk bantuan melewati pos pemeriksaan, menuju ke utara, ketika orang-orang mulai berkumpul dalam kelompok besar.

Menurut militer Israel, konvoi 31 truk memasuki Gaza tetapi hampir 20 truk memasuki utara pada Senin dan Selasa.

Saat orang-orang berkumpul untuk mendapatkan bantuan, mereka ditembak oleh tentara Israel.

Baca juga: Kolombia Tunda Beli Senjata Buntut Aksi Israel Tembaki Warga Gaza yang Antre Makanan

Setelah meluncurkan 1 tembakan, warga kembali ke truk.

Akan tetapi, Israel terus meluncurkan tembakan dan tank-tank mulai maju ke arah warga yang mengantre.

“Setelah melepaskan tembakan, tank-tank Israel maju dan menabrak banyak korban tewas dan terluka,” kata Ismail al-Ghoul dari Al Jazeera.

Israel Sempat Tidak Mengaku

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat