androidvodic.com

Staf Angkatan Udara AS Didakwa Bocorkan Informasi Rahasia soal Perang Rusia-Ukraina di Situs Kencan - News

News - Seorang staf Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) didakwa membocorkan informasi rahasia soal perang Rusia-Ukraina di situs kencan.

Departemen Kehakiman Gedung Putih mengumumkan kasus ini pada Senin (4/3/2024).

David Franklin Slater (63) diduga berbagi rincian tentang target militer dan kemampuan Rusia di situs kencan dengan seorang wanita yang mengaku tinggal di Ukraina.

Diketahui, wanita itu tidak ikut didakwa.

Dikutip dari Al Arabiya, David Slater ditahan di Nebraksa pada Jumat (1/3/2024), berdasarkan tiga dakwaan federal.

Pria itu menjalani sidang di pengadilan untuk pertama kalinya pada Selasa (5/3/2024), dilansir The Guardian.

Surat dakwaan menuduh Slater memberikan materi rahasia melalui surel dan pesan online kepada teman yang ia kenal dari situs kencan tersebut.

Wanita itu menyebut Slater sebagai "agen rahasia" dan "informan cinta rahasia", tetapi namanya tidak sebutkan dalam dakwaan.

Departemen Kehakiman menjelaskan Slater pensiun sebagai letnan kolonel di Angkatan Darat AS sebelum bergabung dengan Angkatan Udara sebagai staf.

Dirinya ditugaskan di Komando Strategis AS di Pangkalan Angkatan Udara di Offutt di Nebraska.

Jika dinyatakan bersalah di persidangan, Slater akan menghadapi hukuman hingga 10 tahun penjara untuk masing-masing tiga dakwaan.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-742, Moskow Perkuat Kekuatan Militer di Utara dan Barat

Berdasarkan informasi terbaru, Slater mengaku tidak bersalah pada sidang pengadilan di Omaha, Nebraska.

Selain Slater, ada pria bernama Jack Teixera yang juga melakukan pelanggaran serupa.

Teixeira membocorkan dokumen rahasia tentang perang Rusia di Ukraina ke layanan obrolan online Discord, telah mengaku bersalah di pengadilan federal.

Jaksa mengatakan mereka akan menuntut hukuman hampir 17 tahun penjara bagi Teixeira, seorang anggota garda nasional udara Massachusetts.

Seorang pengacara pembela menggambarkan Teixeira (22) sebagai “anak-anak” yang masa mudanya ikut disalahkan atas perilakunya.

(News, Andari Wulan Nugrahani)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat