androidvodic.com

Moshe Chico Tamir, Jenderal Israel yang Susun Rencana Agresi ke Lebanon: Misi Pukul Mundur Hizbullah - News

Moshe Chico Tamir, Jenderal Israel yang Susun Rencana Agresi Militer ke Lebanon, Misi Pukul Mundur Hizbullah

News - Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel, Herzi Halevi dilaporkan menginstruksikan Kepala Komando IDF Divisi Gaza, Brigadir Jenderal Moshe Chico Tamir untuk “mempersiapkan beberapa kemungkinan rencana untuk operasi militer darat di Lebanon.

Media Israel, Channel 13 Israel, melaporkan, Jumat (8/3/2024) perintah itu datang saat eskalasi pertempuran di perbatasan Lebanon Selatan dan Israel Utara kian menjadi.

Baca juga: Hizbullah Galang Kekuatan, Menhan Israel Mengadu ke AS, Jet-Jet IDF Bom Kota-Kota Lebanon

.“Karena kemungkinan pecahnya perang umum di utara, tentara Israel sedang mempersiapkan opsi operasi darat di Lebanon,” lapor Channel 13 Israel.

“Kepala Staf Angkatan Darat Herzi Halevi telah menugaskan Brigjen Jenderal Chico Tamir akan merumuskan rencana untuk memulai manuver darat melawan Hizbullah,” tambah laporan itu.

Brigadir Jenderal Moshe Chico Tamir dari Tentara Pendudukan Israel (IDF)
Brigadir Jenderal Moshe Chico Tamir dari Tentara Pendudukan Israel (IDF).

Sosok Berpengalaman di Utara

Menurut kantor berita Anadolu, media tersebut menyebut kalau “Tamir memiliki pengalaman luas di sektor utara ketika dia menjabat posisi terakhirnya sebagai wakil komandan Korps Utara tentara Israel.”

“Tamir akan mengembangkan sejumlah rencana serangan dengan cakupan berbeda, termasuk masuknya (pasukan) secara terbatas, yang bertujuan untuk mendorong Hizbullah mundur delapan hingga 10 kilometer dari perbatasan,” kata saluran tersebut.

Namun menurut Channel 13, rumor yang mengklaim kalau tentara Israel akan berperang melawan Hizbullah pada tanggal 15 Maret tidak dikonfirmasi oleh militer.

"Tentara Israel tidak secara resmi mengomentari laporan tersebut," tulis laporan tersebut.

Serangan roket Hizbullah Lebanon yang ditembakkan dari Lebanon Selatan ke wilayah Galilea, Israel, Selasa malam, 5 Maret 2024.
Serangan roket Hizbullah Lebanon yang ditembakkan dari Lebanon Selatan ke wilayah Galilea, Israel, Selasa malam, 5 Maret 2024. (The Cradle Media)

Perang Habis-habisan?

Meski Israel setiap hari terus mengancam menyerbu Lebanon, sebuah penelitian komprehensif di Israel memberikan gambaran suram tentang apa yang akan terjadi jika perang habis-habisan terjadi.

Lebih dari 100 pejabat senior militer dan pemerintah Israel mengambil bagian dalam penelitian yang dilakukan oleh Institut Kontra Terorisme Universitas Reichman mengenai apa yang bisa terjadi jika terjadi perang habis-habisan antara Israel dan kelompok Perlawanan Lebanon, Hizbullah.

Temuan penelitian ini dipublikasikan dalam laporan yang dikeluarkan oleh situs berita Israel Calcalist dan media Israel lainnya.

Berikut ini adalah ringkasan temuan penelitian di Israel terkait situasi yang terjadi jika pecah perang besar-besar melawan Hizbullah:

  • Perang Israel-Lebanon di utara akan dimulai dengan “rentetan roket Hizbullah yang besar dan merusak”, yang kemungkinan akan menjangkau seluruh wilayah negara tersebut.
  • Jumlah roket Hizbullah yang menghantam Israel diperkirakan antara 2.500 dan 3.000 per hari.
  • Roket Hizbullah akan menggunakan campuran rudal jarak jauh yang presisi dan roket yang kurang akurat.
  • Hizbullah kemungkinan besar akan memusatkan serangannya pada satu wilayah saja, misalnya pangkalan militer besar Israel atau kota tertentu di tengah negara.
  • Roket-roket tersebut akan terus berlanjut setiap hari dan kemungkinan akan berlangsung hingga enam minggu.
Asap mengepul di desa El-Khiam di perbatasan selatan Lebanon selama pemboman Israel pada 7 Februari 2024, di tengah ketegangan lintas batas dengan Lebanon, ketika pertempuran terus berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza.
Rabie DAHER / AFP
Asap mengepul di desa El-Khiam di perbatasan selatan Lebanon selama pemboman Israel pada 7 Februari 2024, di tengah ketegangan lintas batas dengan Lebanon, ketika pertempuran terus berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza. Rabie DAHER / AFP (Rabie DAHER / AFP)

Ketegangan Meningkat

Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada tanggal 7 Oktober, gerakan Hizbullah Lebanon telah terlibat secara langsung, namun secara relatif terbatas, dalam perang melawan pendudukan Israel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat