androidvodic.com

Al-Qassam Rilis Video Sniper Tembak Perwira Israel: Dia Dalang atas Hancurnya Al-Shifa - Halaman all - News

News - Kelompok sayap Hamas, Brigade Al-Qassam, merilis video yang menunjukkan detik-detik serangan terhadap perwira Israel dari unit elit Shaldag, Yitzhar Hoffman.

Dalam video yang dirilis di media Telegram, Minggu (17/3/2024), Al-Qassam mengungkapkan pejuangnya lebih dulu melakukan pemantauan dan pelacakan terhadap Hoffman, sebelum menyerang.

Menurut Al-Qassam, Hoffman merupakan dalang di balik serangan Rumah Sakit Al-Shifa pada November 2023 lalu.

Saat itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengepung dan menggerebek RS Al-Shifa dengan dalih hendak membongkar markas Hamas, yang kemudian dibantah pihak rumah sakit dan Hamas sendiri.

"Patut diingat bahwa (Hoffman) inilah yang bertanggung jawab mengepung dan menyerbu RS Al-Shifa di Jalur Gaza utara pada November 2023," kata Al-Qassam, Minggu, dikutip dari Palestine Chronicle.

Lebih lanjut, Al-Qassam mengungkapkan, sejak serangan IDF ke RS Al-Shifa itu, para pejuangnya langsung mengantongi identitas siapa saja yang menyerbu rumah sakit.

Bahkan, pejuang Al-Qassam juga berhasil melacak Hoffman hingga merencanakan serangan terhadap perwira Israel itu oleh sniper.

"Brigade Al-Qassam secara tepat melacak Hoffman sejak dia memutuskan menyerbu dan mengepung RS Al-Shifa, hingga kami merencanakan kematiannya dua bilan kemudian, menggunakan peluru dan penembak jitu buatan Gaza, senapan Goul," urai Al-Qassam.

"Peluru menembus helm dan rompi IDF, bahkan melumpuhkan kendaraan."

"Unit khusus di Al-Qassam dilatih mengenai hal ini," lanjutnya.

Israel tampaknya tak terima dengan rilisnya video serangan terhadap Hoffman.

Baca juga: Israel Tak Patuhi ICJ, HRW Serukan Komunitas Internasional Beri Sanksi Tel Aviv

Dua puluh empat jam setelah video itu dirilis, Israel mengebom RS Al-Shifa hingga mengakibatkan kebakaran terjadi di gedung bedah, dilansir Al Jazeera.

Pasukan Israel juga diketahui menggunakan pengeras suara untuk memerintahkan orang di rumah sakit agar dievakuasi.

Dilaporkan sebelumnya, tentara Israel telah melepaskan tembakan di dalam kompleks rumah sakit, hingga mengakibatkan kematian dan cedera.

Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan sebelumnya "tidak ada kewajiban" bagi rumah sakit untuk mengevakuasi pasien dan staf medis.

Serangan itu menuai kecaman dari kantor media Gaza.

Kantor media itu mengatakan dalam sebuah pernyataan, pasukan Israel bersenjata lengkap, disertai drone dan tank, melancarkan serangan pada Senin (18/3/2024) dini hari.

Mereka menembaki di dalam kompleks rumah sakit, mengancam nyawa ribuan orang di sana.

Serangan tersebut menunjukkan niat Israel untuk menghancurkan rumah sakit di Gaza, dan menyerukan komunitas internasional "untuk segera melakukan intervensi guna mengekang pendudukan dan menghentikan perang pemusnahan."

30.000 Orang Terjebak di Al-Shifa

Masih dilansir Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan ada sekitar 30 ribu orang - termasuk warga sipil yang mengungsi, pasien terluka, dan staf medis - yang terjebak di RS Al-Shifa di tengah gencarnya serangan Israel.

Dalam pesan berbahasa Inggris di Telegram yang dikirim Israel, dikatakan siapapun "yang mencoba bergerak akan menjadi sasaran peluru sniper dan quadcopter."

Baca juga: Mesir Kecam Niat Israel Serang Rafah: Ini Merugikan Warga Sipil

Kementerian Kesehatan Gaza menambahkan, serangan Israel yang sedang berlangsung di Al-Shifa merupakan kali keempat terhadap rumah sakit itu, sejak 7 Oktober 2023.

Kementerian itu juga mengatakan serangan Israel pada Senin dini hari, mengakibatkan "sejumlah orang mati syahid dan terluka."

Dikatakan ada kendaraan Israel di dalam halaman rumah sakit dan pasukan Israel meluncurkan rudal dan melepaskan tembakan ke gedung bedah khusus Al-Shifa.

Sementara itu, seorang jurnalis Palestina, Wadea Abu Alsoud, merekam kekacauan yang terjadi di Al-Shifa.

"Ini mungkin video terakhirku. Kami sekarang terkepung di RS Al-Shifa," katanya.

Ia juga mendeskripsikan bagaimana serangan Israel terjadi di Al-Shifa.

Alsoud juga meminta doa pada warga dunia semoga ia dan warga sipil Palestina di rumah sakit, bisa keluar dengan selamat.

"Kami sekarang terkepung di dalam Rumah Sakit Al-Shifa. Kami mendapat banyak serangan. Pasukan Israel tiba-tiba menggerebek rumah sakit dan sekitarnya."

"Seperti yang bisa Anda dengar sekarang, terjadi bentrokan hebat di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa."

"Kami mendengar suara datang dari gerbang. Ada pecahan peluru yang berjatuhan di halaman rumah sakit," urai Alsoud.

"Kami saat ini sedang dikepung. Doakan kami bisa keluar dengan selamat. Seperti yang Anda dengar, ini adalah bentrokan."

"Kami tidak tahu apa yang terjadi di luar rumah sakit Al-Shifa, namun situasi di sini sangat buruk," pungkas dia.

(News/Pravitri Retno W)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat