androidvodic.com

Sekadar Pesawat Isi Bensin Pun Tak Boleh, Arab Saudi Larang AS Pakai Wilayahnya untuk Serang Houthi - News

Sekadar Pesawat Isi Bensin Pun Tak Boleh, Arab Saudi Larang AS Gunakan Wilayahnya untuk Serang Houthi 

News - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dilaporkan telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi penggunaan tanah dan wilayah udaranya oleh pasukan Amerika Serikat (AS) untuk menyerang kelompok Houthi di Yaman, kata seorang pejabat pertahanan AS, Sky News Arabia melaporkan.

Pejabat tersebut mengatakan, beberapa tindakan pencegahan tersebut termasuk “tidak mengizinkan pesawat tempur Amerika untuk mengisi bahan bakar hanya di pangkalan udara militer di kerajaan tersebut,”.

Baca juga: Arab Saudi Tak Sudi Wilayahnya Digunakan AS Buat Serang Yaman

Tindakan Arab Saudi lainnya itu juga mencakup “mencegah Amerika menggunakan sistem pertahanan rudal mereka yang ada di Arab Saudi untuk melawan Houthi.”

Pihak pemerintah Arab Saudi belum mengomentari pernyataan pejabat keamanan AS tersebut.

Namun, sejak awal eskalasi di Laut Merah, Riyadh menolak bergabung dengan koalisi pimpinan AS melawan Houthi.

Baca juga: Ansarallah Houthi dan Pasukan Yaman Proksi Arab Saudi Mulai Akur, Jalanan Sanaa-Marib Kembali Dibuka

Pesawat militer Inggris lepas landas untuk menyerang Houthi
Pesawat militer Inggris lepas landas untuk menyerang Houthi yang terkait dengan Iran di Yaman pada 5 Februari 2024 di Akrotiri, Siprus.

AS Bangun Pertahanan Udara di Socotra

Lebih lanjut, pejabat pertahanan AS mengumumkan kalau Washington telah memperkuat pertahanan rudalnya di Socotra, sebagai antisipasi serangan Houthi terhadap pangkalan-pangkalan Amerika di wilayah tersebut.

“Langkah-langkah ini bertujuan untuk mencegat rudal jarak jauh yang mungkin diluncurkan oleh Houthi,” bersamaan dengan berlanjutnya serangan Houthi terhadap kapal-kapal Israel, Amerika, dan Inggris.

Pada November tahun lalu, kelompok Houthi Yaman mulai menyerang kapal-kapal yang terkait dengan entitas Israel sebagai tanggapan terhadap perang Israel di Jalur Gaza yang terkepung.

Pada Januari, ketegangan di Laut Merah meningkat setelah AS dan Inggris mulai menyerang situs dan fasilitas militer Houthi di Yaman.

Aksi AS-Inggris itu mendorong kelompok Yaman tersebut untuk ikut memasukkan kapal-kapal Amerika dan Inggris ke dalam sasaran mereka.

Adapun Arab Saudi dan Houthi diketahui sudah mengadakan pembicaraan pada 2023 untuk mengakhiri konflik di antara mereka, yang dimulai pada tahun 2015.

Banyak yang khawatir keterlibatan Arab Saudi dalam kampanye AS terhadap kelompok tersebut dapat mengungkap luka lama dan memicu kembali perang.

Pemerintah Riyadh belakangan tampak menahan diri dan memilih untuk mempertahankan langkah perdamaian dengan pihak Yaman.

Baca juga: Laut Merah Membara, Arab Saudi Diuji: Tunduk Pada Perintah AS atau Berdamai dengan Yaman

(oln/*/memo)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat