androidvodic.com

Trump Sebut Pemerintahan Netanyahu Kehilangan Dukungan Internasional: Selesaikan Perangmu! - News

News - Donald Trump menyebut pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah kehilangan dukungan internasional.

Trump menyerukan agar Israel segera mengakhiri perangnya melawan kelompok militan Hamas yang menguasai Jalur Gaza, Palestina.

Menurut kandidat calon presiden dari Partai Republik Amerika Serikat (AS) itu, perang Israel-Hamas di Gaza yang menelan puluhan ribu korban jiwa merupakan salah satu hal paling menyedihkan yang pernah ia saksikan.

"Meski begitu, kamu harus menyelesaikan perangmu! Anda harus mengakhirinya. Anda harus menuntaskannya," ucap Trump, seperti dikutip dari Al Arabiya.

Komentar Trump disampaikan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel, Israel Hayom, yang diterbitkan hari Senin (25/3/2024).

Video wawancaranya diposting di situs surat kabar tersebut.

Selama wawancara, Trump juga ditanya tentang reaksinya jika ada keluarganya yang menjadi korban amukan Hamas.

"Menurut saya, saya akan bertindak sama seperti kami. Anda pasti sudah gila bila tidak melakukannya," ucap Trump.

Baginya, hanya orang bodoh yang tidak melakukan hal itu.

"Saya terganggu ketika melihat orang-orang tidak lagi membicarakan tentang 7 Oktober, mereka hanya berbicara tentang betapa agresifnya Israel," katanya.

Serangan tanggal 7 Oktober memicu perang di Gaza yang telah berkecamuk selama lebih dari 170 hari

Baca juga: Sebut Negara Zionis Buat Kesalahan Besar, Trump: Israel Sudah Kehilangan Banyak Dukungan

Israel dengan tegas berseru bahwa mereka akan terus melanjutkan perang, sampai Hamas lenyap dan para sandera di Gaza dibebaskan.

Negara Zionis itu saat ini sedang gencar-gencarnya memperluas operasinya di kota Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mengungsi dari amukan serangan Israel.

Niat Netanyahu untuk menyerang Rafah membuat hubungannya dengan pemerintahan Joe Biden merenggang.

Biden menyebut invasi ke Rafah merupakan sebuah "kesalahan", Al Jazeera melaporkan.

Netanyahu bahkan menolak mengirim delegasi ke Amerika untuk membahas rencana invasi Rafah.

Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober dengan menghujani perbatasan lewat operasi Banjir Al-Aqsa, sedikitnya 1.200 orang tewas, menurut perhitungan Israel.

Sejak itu, Tel Aviv melancarkan serangan balasan ke Gaza, yang sampai saat ini sudah menewaskan lebih dari 32.000 nyawa, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas.

(News, Andari Wulan Nugrahani)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat