Korban Kapal Feri Tenggelam di Mozambik Bertambah, Lebih dari 100 Orang Tewas - News
News - Presiden Mozambik, Filipe Nyusi pada Senin (8/4/2024) mengatakan korban akibat tenggelamnya kapal feri di Mozambik telah bertambah menjadi 100 orang.
Sementara korban yang hilang yaitu berjumlah hampir 20 orang.
"Lebih dari 100 orang tewas setelah sebuah kapal feri tenggelam di lepas pantai utara Mozambik," kata Filipe, dikutip dari Reuters.
Kapal feri tersebut diketahui sedang membawa 130 penumpang.
Seorang pejabat dari Lembaga Transportasi Laut (INTRASMAR) mengatakan kapal tersebut merupakan kapal pengakap ikan yang kelebihan muatan.
Tidak hanya itu, ternyata kapal tersebut juga tidak mendapatkan izin untuk mengangkut orang.
Para penumpang diketahui merupakan orang-orang yang berasal dari Lunga di Provinsi Nampula.
Mereka berangkat dari Nampula ke Pulau Mozambik pada hari Minggu (7/4/2024).
Administrator INTRASMAR, Lourenco Machado mengatakan laporan awal menunjukan kapal tersebut dilanda gelombang pasang.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh sekretaris negara provinsi Nampula, Jamine Neto.
“Karena kapal itu penuh sesak dan tidak cocok untuk mengangkut penumpang, kapal itu akhirnya tenggelam," katanya.
Sementara para pejabat mengatakan para penumpang diduga melarikan diri dari wabah kolera.
Baca juga: Semakin Meluas, Kini Pertamina Perkuat Kerja Sama Strategis di Mozambik
Namun pihak berwenang tidak merinci asal muasal informasi tersebut.
Menurut The Guardian, Mozambik merupakan salah satu negara termiskin di dunia.
Terkini Lainnya
Presiden Mozambik, Filipe Nyusi pada Senin (8/4/2024) mengatakan korban akibat tenggelamnya kapal feri di Mozambik telah bertambah menjadi 100 orang.
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Cerita Warga Gaza Eks Tawanan Israel: Kami Disiksa, Ditelanjangi, Tentara Wanita Injak Kepala Kami
Kelompok HAM: Israel Gunakan Air sebagai Senjata Perang, Sumur dan Tempat Desalinasi Dihancurkan
Pemilu Prancis: Tak Terduga, Partai Kiri Menang Besar di Putaran Kedua
Jamaah Islamiyah bubar, eks pemimpinnya janji tinggalkan 'jalan kekerasan' - Apa motif di belakangnya dan benarkah JI memilih 'mengubah citra' agar diterima masyarakat?
Mahfud: KPU Kini Tak Layak Jadi Penyelenggara Pilkada