androidvodic.com

Ketika Mudik Jadi Momen Flexing dan Tampilkan Ilusi Hidup Sukses - News

Mudik, sebuah tradisi yang erat dengan silaturahmi antarkeluarga kala Idulfitri. Namun sayangnya, momen ini sering kali diwarnai oknum-oknum yang gemar flexing alias suka pamer.

Orang-orang bahkan rela menggadaikan harta bendanya saat akan mudik.

Ada juga yang rela membeli emas imitasi demi terlihat mewah, memanfaatkan jasa penyewaan iPhone saat Lebaran, bahkan sampai berburu pinjaman online alias pinjol agar terlihat menonjol di kampung halaman.

Tak cuma itu, emas imitasi juga kerap jadi pilihan untuk memeriahkan hari raya.

Emas imitasi jadi perhiasan pilihan lantaran harganya yang tak semahal emas asli namun kilaunya sama-sama menyilaukan. Satu gram emas imitasi hanya dihargai Rp25.000.

Sementara data Pegadaian mengungkap bahwa aktivitas beli dan gadai emas meningkat menjelang Lebaran.

"Pembelian emas yang cicilan itu kita sudah bulan ini tumbuhnya sudah 5 persen pertumbuhan bulanannya," kata Direktur Jaringan, Operasi dan Penjualan PT Pegadaian Eka Pebriansyah dikutip dari Antara awal bulan April.

Pada Maret 2024, gadai emas tumbuh 5,5 persen. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Idulfitri dan mengamankan aset sebelum mudik.

Minat ke pinjol makin tinggi

Bukan cuma minat ke pegadaian, sering kali pinjol dianggap jadi jalan keluar untuk memenuhi ‘kebutuhan' saat Lebaran.

Seiring meningkatnya tren pinjam dana pada platform pinjol jelang Hari Raya Idul Fitri, Direktur Komunikasi Korporat AFPI Andrisyah Tauladan Asosiasi Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyebut pinjol tersebut umumnya meningkat lebih dari 10 persen menjelang Lebaran.

Meski proses pinjaman mudah, Andrisyah mengimbau masyarakat untuk bertanggung jawab ketika menggunakan platfom peminjaman dana online, utamanya untuk membayar pinjaman tepat waktu.

"Jangan utamakan keinginan, untuk beli baju Lebaran atau tiba-tiba ingin beli handphone baru, tapi bukan untuk mendukung produktivitas, misalkan kalau untuk ojek online dia butuh handphone baru untuk produktif, kalau hanya untuk gengsi, jangan, bertanggung jawablah dalam meminjam dan membayar," katanya.

Flexing atau pamer, bukan fenomena baru

Pengamat sosial dan sosiolog Universitas Indonesia Devie Rachmawati mengungkapkan bahwa ini bukanlah hal baru. Tiap kali Lebaran, hal yang sama terus terulang.

Dia menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa hal ini terus terjadi saban Lebaran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat