androidvodic.com

Pasukan Houthi Masifkan Serangan ke Kapal Kargo Milik Musuh yang Nekat Melintas Laut Merah - News

Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti

News, TEHERAN - Panglima militan Houthi mendesak semua pasukannya untuk mengintensifkan serangan ke kapal kargo milik musuhnya yakni Israel yang nekat di melintas di sekitar Samudera Hindia dan Laut Merah.

Tak hanya kapal dagang Israel, serangan kelompok militan Houthi juga akan menargetkan para sekutu terdekat Netanyahu seperti Amerika dan Inggris, sebagaimana dikutip dari Anadolu.

Konflik ini sebenarnya sudah terjadi sejak November tahun lalu, tepatnya setelah milisi sayap kanan Iran membombardir rudal ke kapalkapal yang terafiliasi dengan Israel di Laut Merah.

Adapun serangan ini dilakukan sebagai bentuk protes atas tindakan militer Israel yang telah membombardir kawasan Gaza hingga menewaskan lebih dari 33.000 jiwa.

Baca juga: Yaman Ledek Kapal Perang Jerman yang Mundur dari Laut Merah, Houthi: Kembali ke Jalan yang Benar

Bahkan baru-baru ini militer Israel diam-diam menimbun lusinan mayat warga sipil Palestina di sekitar kompleks halaman RS Al-Nasser Gaza.

Otoritas Gaza meyakini tewasnya puluhan warga Gaza akibat tindak penyiksaan dan penganiayaan yang dilakukan militer Israel selama penyerbuan berlangsung.

Kekejaman Israel tak berhenti disitu, memasuki awal April Israel kembali berulah. Negara zionis itu dengan sengaja melakukan serangan udara ke Konsulat Iran di Damaskus, membuat tujuh pasukan elit Korps Angkatan Laut IRGC Iran tewas ditempat.

Israel berdalih serangan terhadap Damaskus tidak menargetkan gedung kedutaan Iran, melainkan bangunan di dekatnya yang berfungsi sebagai markas militer Garda Revolusi. Namun Iran menilai serangan mematikan itu telah mengganggu kedaulatan negaranya.

Alasan ini yang membuat Houthi geram hingga para panglima memerintahkan pasukannya untuk mengintensifkan serangan di kawasan Laut Merah yang merupakan rute perdagangan terbesar di dunia.

Kapal AS, Inggris dan Israel Boncos

Selain menyebabkan kerusakan, serangan rudal yang dilakukan Houthi juga telah berhasil membuat Kapal AS, Inggris dan Israel boncos, lantaran ketiga kapal ini harus menanggung lonjakan biaya premi atau asuransi yang naik mencapai 50 persen.

Lonjakan tarif terjadi usai angkatan bersenjata Houthi Yaman terus menargetkan ketiga kapal itu, alasan ini yang membuat perusahaan asuransi menjatuhkan tarif premi lebih mahal mencapai ratusan ribu dolar AS untuk kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan AS, Inggris, dan Israel.

“Kapal yang memiliki hubungan dengan Amerika Serikat, Inggris, atau "Israel" akan dikenakan tarif yang lebih tinggi sekitar 20 hingga 50 persen, lebih banyak dibandingkan kapal lain yang berlayar di Laut Merah,” jelas David Smith, kepala broker asuransi McGill and Partners dikutip dari Almayadeen.

“Langkah ini diambil untuk menghindarkan diri dari ancaman kerugian akibat perusahaan harus mengcover bisnis yang resikonya sangat tinggi,” imbuh Smith.

Selain itu imbas serangan Houthi banyak perusahaan Israel, Amerika dan Inggris yang kini mulai menunda aktivitas perdagangan hingga berimbas pada lesunya nilai ekspor dan impor.

Belum diketahui secara pasti kapan ketegangan ini mereda, namun para analis menilai, apabila perubahan jalur terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama, hal ini dapat memukul ketiga ekonomi negara diatas yang saat ini tengah berada di jurang resesi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat