androidvodic.com

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus AS, Polisi Lakukan Perlawanan hingga Pakai Bahan Kimia - News

News - Protes pro-Palestina menyebar ke lebih banyak kampus di Amerika Serikat (AS), Kamis (25/4/2024).

Mengenai protes yang meningkat, pihak berwenang di AS kehabisan kesabaran dan polisi mulai melakukan perlawanan dengan paksa.

Bahkan, petugas anti huru hara menggunakan bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi dan taser di sebuah universitas.

Dilansir Al Arabiya, para administrator di beberapa institusi paling bergengsi di negara tersebut berjuang untuk mencegah terjadinya pendudukan.

Mereka melakukan aksi duduk dan demonstrasi yang riuh.

Para aktivis juga menyerukan gencatan senjata dalam perang Israel dengan Hamas.

Mereka juga meminta perguruan tinggi memutuskan hubungan dengan Israel dan dengan perusahaan yang dianggap mendapat keuntungan dari konflik di Gaza.

“Selama 201 hari, dunia menyaksikan dalam diam ketika Israel telah membunuh lebih dari 30.000 warga Palestina,” ujar penyelenggara protes di Universitas California, Los Angeles.

“Hari ini, UCLA bergabung dengan mahasiswa di seluruh negeri dalam menuntut agar universitas-universitas kita melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang mengambil keuntungan dari pendudukan, apartheid, dan genosida di Palestina," jelas dia.

Sementara itu, lebih dari 200 pengunjuk rasa ditangkap pada hari Rabu dan Kamis pagi di universitas-universitas di Los Angeles, Boston dan Austin, Texas, di mana sekitar 2.000 orang berkumpul lagi pada hari Kamis.

Di Emory College di Atlanta, foto-foto menunjukkan polisi memegang alat kejut listrik saat mereka bergulat dengan pengunjuk rasa.

Baca juga: Parlemen Eropa Blak-blakan Kutuk Iran, Hizbullah, dan Houthi Yaman, Dukung Penuh Keamanan Israel

Departemen Kepolisian Atlanta mengatakan petugas menanggapi permintaan bantuan sekolah “ditanggapi dengan kekerasan” dan menggunakan “bahan kimia yang menyebabkan iritasi” dalam tanggapan mereka.

Kemudian, para pengunjuk rasa, termasuk sejumlah mahasiswa Yahudi, menolak anti-Semitisme dan mengkritik para pejabat yang menyamakannya dengan oposisi terhadap Israel.

“Orang-orang di sini mendukung rakyat Palestina dari berbagai latar belakang yang berbeda (didorong oleh) rasa keadilan mereka secara umum,” kata seorang mahasiswa pascasarjana berusia 33 tahun di Universitas Texas, Austin, yang mengatakan bahwa dia adalah seorang Yahudi.

Reaksi Netanyahu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat