androidvodic.com

Serangan Balik Ditunda Jadi Tahun Depan, Ini Fokus Aksi Ukraina di Tahun 2024 - News

News -- Ukraina akhirnya membatalkan rencana serangan balik untuk mengembalikan wilayah mereka yang dicaplok oleh Rusia.

Militer Volodymyr Zelensky akan melakukan penyerangan aktif ke Rusia pada tahun 2025 mendatang.

Rencana ini dibocorkan oleh Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan yang mengatakan, tahun ini tidak ada serangan balik Ukraina.

Baca juga: Inggris Sudah Ngeper Duluan Hadapi Rusia: Tolak Kirim Pasukan NATO ke Ukraina, Membahayakan!

Tahun ini Rusia sangat superior, dimana saat Ukraina akan melakukan serangan balasan dengan senjata seadanya, tentara Vladimir Putin telah menghancurkan wilayah Ukraina dengan senjata-senjata modernnya.

Sebagian besar infrastruktur dan fasilitas militer Ukraina telah hancur dibombardir Rusia. Sementara fasilitas energi mengalami hal yang sama. Hanya 20 persen pembangkit listrik yang masih ada, sehingga Ukraina memberlakukan pemadaman hampir di semua wilayahnya.

Dikutip dari Financial Times, Sullivan mengatakan, dengan sangat berbahayanya Rusia saat ini, Ukraina tidak bakalan mampu melawannya tahun ini.

Karenanya, bersamaan dengan kedatangan bantuan militer Rp 973 triliun, Ukraina akan mempersiapkan serangan pada masa mendatang.

“Kemajuan Rusia di masa mendatang di medan perang meskipun paket bantuan baru AS disetujui bulan lalu karena Anda tidak dapat langsung membalikkan keadaan,” kata Jake Sullivan.

Tahun ini, kata Sullivan, Ukraina akan fokus untuk mempertahankan garis wilayah yang ada saat ini. "Ukraina memastikan Ukraina tahan terhadap serangan Rusia hingga tahun 2024," ujarnya.

Nantinya seiring dengan berdatangannya senjata bantuan dan pelatihan tentara mobilisasi, Ukraina berencana bergerak maju untuk merebut kembali wilayah yang telah diambil Rusia dari mereka.

“Komentarnya tentang potensi serangan balasan oleh Ukraina mewakili artikulasi paling jelas dari Gedung Putih tentang bagaimana mereka memandang konflik akan berkembang jika Presiden Joe Biden memenangkan pemilihan kembali pada bulan November,” FT menekankan.

Baca juga: Intel: Hanya Soal Waktu Rusia Berhasil Rebut Chasiv Yar dari Ukraina

Lebih lanjut, Financial Times melaporkan bahwa kemungkinan serangan baru Ukraina pada tahun 2025 bergantung pada peningkatan dan persetujuan pendanaan dari Kongres AS dan Gedung Putih.

Sullivan mengakui bahwa pasukan Ukraina telah kehilangan beberapa wilayah di timur negara itu, termasuk kota Avdiivka yang dilanda perang, karena keterlambatan dalam menyetujui bantuan ke Ukraina.

Pada tanggal 24 April, Presiden AS Joe Biden menandatangani undang-undang yang disahkan oleh Kongres yang memberikan sekitar 61 miliar dolar AS atau Rp973 triliun bantuan militer dan ekonomi tambahan ke Ukraina.

Rusia Tingkatkan Produksi Senjata

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat